BERDAMAI

1.8K 121 12
                                    

"Kamu dapat melupakan orang yang tertawa bersamamu, tapi jangan pernah melupakan orang yang telah menangis bersamamu."

Sebelum baca..... Author mau minta maaf karena udah lama banget nggak update. Soalnya author agak sibuk waktu Natal......

"Vadhira?"

Senyum Vadhira mengembang, ternyata ia masih bisa mengenal pria tersebut meski sudah belasan tahun lamanya mereka berpisah dan meski banyak yang sudah berubah dari Ferdyan.Belasan tahun yang lalu pria dihadapannya ini masih remaja SMA yang memiliki tingkat ketampanan diatas rata- rata dan kepintaran yang tidak bisa ditandingi dengan siapapun disekolah mereka duluh tapi hari ini ia melihat sosok yang lebih dewasa dihadapannya.

"Aku nggak nyangka kita bisa ketemu lagi" Ucap Vadhira masih dengan senyumannya. Sedangkan Ferdyan masih belum bisa seppenuhnya menyadari kehadiran Vadhira. Rasanya baru beberapa menit yang lalu ia memikirkan sahabat lamanya sekaligus cinta pertamanya itu. Menyadari kebingungan Ferdyan, Vadhira lalu duduk disebuah kursi kosong dihadapan pria tersebut.

"Kamu kok bisa disini?" Tanya Ferdyan penasaran.

"Aku kerja disalah satu perusahaan dilondon yang sekarang sedang membuka cabangnya diIndonesia. Puji Tuhan, aku dikasih kepercayaan untuk memimpin disini.Lumayanlah,sekalian pulang kampung" Ferdyan hanya mengangguk namun dirinya masih sedikit tidak menyangka dengan semua ini.

"Suami kamu?" Entah mengapa ferdyan merasa penasaran dengan keluarga Vadhira. Apakah wanita itu telah menemukan pria yang jauh lebih baik darinya setelah mereka memutuskan untuk saling melupakan? Ahhh...Kenapa juga ia harus mengetahui itu? Ferdyan kini menyesal telah melontarkan pertanyaan yang tidak ada hubungan dengan dirinya sekarang.x

"Aku terlalu sibuk sampai lupa nyari pasangan Fer" Ucap Vadhira sambil tertawa ringan. Ia memang belum bersuami meski umurnya sudah cukup untuk menikah. Bukan karena tidak ada yang mendekatinya hanya saja Vadhira terlalu malas menanggapi perasaan orang lain sedangkan perasaannya sendiri belum pasti ada dimana sekarang." Istri dan anak-anakmu gimana?"

Ferdyan terdiam sebentar. Sepertinya keretakan rumah tangganya dengan Ryanti belum tercium oleh Vadhira hingga saat ini. Mungkin karena sahabat lamanya itu baru tiba diIndonesia karena kabar perceraiannya dengan Ryanti sudah tersebar kekalangan pengusaha- pengusaha besar Indonesia. "Mereka baik" Jawab Ferdyan sekenannya.

"Pasti anak kamu udah remaja sekarang. Iya kan?" Ferdyan mengangguk. Duluh, Vadhira meninggalkan Indonesia setelah kabar kehamilan Ryanti terdengar oleh wanita itu.Vadhira hanya ingin menjauh dari kehidupan Ferdyan agar Ferdyan bisa membahagiakan istri dan anaknya meski tidak ada yang tau jika kehadiran Clara tidak sepenuhnya karena keinginan Ferdyan dan Ryanti.

Ferdyan menerima perjodohannya dengan Ryanti karena tidak ingin mengecewakan kedua orang tuanya sedangkan Ryanti menerima perjodohan itu karena tidak ingin kehilangan warisan orang tuanya. Ryanti diancam tidak akan menerima sepeserpun dari harta warisan orang tuanya jika tidak menerima perjodohan tersebut. Setelah menikah, Ferdyan yang selalu berusaha meluluhkan hati Ryanti meski wanita itu justru tetap berhubungan dengan Ferry hingga Ferry memutuskan untuk pindah keluar negeri meninggalkan Ryanti.

Setelah dua tahun menikah akhirnya Ferdyan dan ryanti sepakat untuk mengikuti program kehamilan karena dipaksa oleh kedua orang tua mereka.Lagi- lagi, orang tua menjadi alasan mereka. Namun, kehadiran bayi perempuan mungil yang diberi nama Clara ternyata membuat Ryanti perlahan melupakan cintanya pada Ferry meski ia juga tidak sepenuhnya mencintai suami dan anaknya terbukti dari ia yang meminta suaminya membawa Clara ke Bandung agar mereka berdua bisa fokus pada pekerjaan. Ferdyan yang waktu itu juga seorang penggila kerja pun melakukan apa yang istrinya minta dan sekarang ia tau betapa terlukanya hati Clara saat hidup tanpa perhatian dari kedua orang tuanya.

ALVARO (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang