"Suatu hubungan tanpa rasa percaya, bukanlah dua hati yang saling cinta, tapi hanya dua orang yang menghabiskan waktu bersama."
Hari ini berjalan sebagaimana biasanya, tak terkecuali bagi Alvaro dan Clara. Tadi pagi Alvaro menjemput Clara dan mengantar gadis itu sampai kekelasnya. Setelah itu, ia memutuskan untuk pergi kewarung belakang sekolah dan nongkrong bersama teman-tamannya.Sedangkan Clara memilih untuk membaca novel kesukaannya sambil menunggu kehadiran sahabatnya, Akila.
Sudah sangat lama menunggu, namun Clara tidak melihat ada tanda-tanda kehadiran Akila, padahal sebentar lagi kegiatan belajar mengajar akan segera dimulai.
Drrtt.....Drrtt
Getaran ponsel milik Clara yang ia letakkan diatas meja membuatnya segera mengambil benda pipi tersebut, dan ternyata yang menelponnya adalah orang yang sedang ia tunggu- tunggu.
" hallo La, Lo dimana? Kok belum datang?" Clara langsung menghadiakan berbagai pertanyaan pada Akila tanpa mempedulikan gadis itu yang baru hendak mengucapakan selamat pagi.
" Sellow neng... Gue hari ini nggak bisa masuk sekolah" jawab akila santai
" Kenapa?"
" Ayah sakit, jadi gue mau jagain"
" Emang nggak ada pembantu?"
" Ada sih, tapi Ayah maunya dirawat langsung sama anaknya tercinta"
Clara tersenyum kecut, andai ia pun bisa merasakan apa yang Akila rasakan. Bisa berbahagia bersama sang ayah. Tak seperti dirinya yang selalu dibiarkan sendiri hanya karena terlalu sibuk bekerja. Ia juga ingin merasakan bagaimana rasanya merawat orang tuanya, tertawa bersama mereka dan menghabiskan sedikit waktu bersama. Sayangnya itu semua hanya mimpi, sang ayah yang merupakan direktur utama diperusahaan besar milik keluarganya dan sang ibu merupakan seorang pengacara handal membuat mereka hanya menghabiskan waktu untuk bekerja, bekerja dan bekerja.
"Ra, lo masih disanakan?" Tanya Akila tiba-tiba membuyarkan lamunan Clara
" Sorry La, gue ngelamun tadi. Btw, pulang sekolah gue bisa jengukin ayah lo nggak?"
" Boleh lah. Nanti gue kirim alamat rumah gue yah"
"ok. Udah duluh yah, takut bu Indah datang. Ponsel gue di sita lagi"
" Yah udah. Bye Ra"
" Bye"
Setelah berbicara dengan Akila melalui telepon, Akila berpikir untuk mengajak Alvaro menjenguk Ayah akila kerumahnya, lagipula Clara belum terlalu hafal jalanan kota Jakarta.
Disisi lain, Akila baru saja keluar dari rumahnya, ia hendak membelikan obat untuk sang ayah diapotik yang terletak tidak terlalu jauh dari rumahnya. Ia hanya perlu menyebrang untuk sampai ke apotik tersebut.
Saat tiba didepan gerbang rumahnya, Akila tak sengaja berpapasan dengan Arjun yang sedang mengendarai mobilnya lengkap dengan pakaian seragam SMA galaxy yang terbalut rapi pada tubuh pria itu. Ketika tatapan mereka bertemu, Arjun langsung mengalihkan pandangannya seakan-akan mereka adalah orang yang tidak saling mengenal, padahal mereka sudah bertetangga sejak 2 tahun lalu saat Arjun dan keluarganya pindah kerumah mewah yang bersampingan dengan rumah Akila, bahkan kamar Akila dan Arjun saling berhadapan.
" Dasar sombong, untung suka" ucap Akila sambil menatap kepergian Arjun yang mulai hilang dari pandangannya. Gadis itu memang menyukai Arjun sejak pertamakali ia melihat pria itu, namun sayang sikap pria itu yang terkesan jutek membuat Akila memendam perasaannya dalam-dalam, lagipula Akila juga tak mau memiliki kakak ipar seperti Amanda yang terkenal sebagai ratu bully di SMA Galaxi.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVARO (Completed)
Teen Fiction🔥SEGERA DITERBITKAN🔥 ALVARO itu egois. Pacarnya Clara tapi sayangnya sama Nadin. Disakiti sama Nadin, dilampiasin ke Clara. Giliran Clara minta putus malah nggak mau. Inilah kisah Alvaro Dirgantara. Mencintai sahabatnya yang justru mencintai laki...