Tidak perlu memaksakan Bahagia ketika kamu sedang tidak bahagia.
Jangan Lupa Vote dan Comment..
"Lo kenapa?" Alvaro menggeleng.
Baik Aldo, Arjun dan Gilang hanya saling pandang. Sedari pagi sosok Alvaro sedikit berbeda dari biasanya. Ia lebih banyak diam dan enggan menjawab pertanyaan dari sahabat-sahabatnya. Percayalah, meski Alvaro sering menampilkan wajah datarnya kepada orang lain namum saat bersama sahabat-sahabatnya Alvaro akan menjadi sosok yang sangat hangat dan banyak bicara.
"Ada masalah jangan disimpan sendiri Al. Apa gunanya ada sahabat?" Kali ini saatnya Arjun yang berbicara.Alvaro menghembuskan nafasnya dengan kasar. Sekuat apapun ia menyembunyikan perasaannya tetap saja sahabat-sahabatnya tau. Itulah sahabat, mengerti tanpa harus dijelaskan.
"Ayah nggak restuin hubungan gue sama Clara". Satu kalimat yang keluar dari mulut Alvaro berhasil membuat Arjun, Gilang dan Aldo terkejut.
"Clara kurangnya apa coba?" Tanya Aldo bingung.
"Apa lagi yang salah dimata bokap lo?" Sambung Gilang yang juga merasakan apa yg lainnya rasakan.Alvaro tertawa hambar. Jika mereka saja tidak habis pikir apalagi dirinya? Tapi itulah ayahnya.
"Jangan bilang status keluarga Clara yang jadi pertimbangan bokap lo?" Lagi-lagi Arjun seperti bisa membaca apa yang terjadi dalam kehidupan Alvaro.
"Dan hebatnya, bunda nyuruh gue untuk ikutin kata Ayah" Jawab Alvaro sambil senyum kecutnya.Lagi dan lagi, ketiga sahabatnya terkejut. Biasanya sang bunda yang diam-diam selalu mendukung impian Alvaro dan selalu memberinya semangat namun kali ini malah berbanding terbalik.Alvaro pun tidak habis fikir untuk hal itu.
"Tante Rihana minta lo mutusin Clara juga?"Tanya Gilang.
" Bunda nggak minta gue mutusin Clara tapi bunda minta gue jangan ngelawan ayah"Jawab Alvaro.
"Artinya Tante Rihana nggak sepenuhnya dukung bokap lo. Tante Rihana maunya lo berjuang diam-diam" Alvaro mengerutkan dahinya. Jujur ia gagal paham dengan ucapan Arjun. Begitu juga dengan Gilang dan Aldo yang ikut menanti penjelasan lebih lanjut dari Arjun.
"Clara dan Om Rafi punya posisi masing-masing di hidup lo dan nggak bisa lo milih salah satu diantara mereka. Tante Rihana cuma mau lo perjuangkan perempuan yang lo cinta tanpa harus mengorbankan bokap lo" Jelas Arjun panjang lebar.
"Tapi gimana?" Alvaro masih membutuhkan masukan dari sahabat- sahabatnya. Tapi untuk masalah seperti ini,Arjun adalah pembicara yang paling tepat.
Jika masalah Agama maka Gilang yang paling bisa diandalakan. Sedangkan Aldo sangat pandai membahas hal-hal yang menyenangkan untuk melupakan setiap masalah.
"Tempatkan Clara dan om Rafi pada tempat mereka masing-masing. Jangan mengganti posisi bokap lo dengan Clara tapi juga jangan melepas Clara hanya untuk memberi posisi lebih buat bokap lo.Lo cukup tunjukin ke om Rafi bahwa pilihan lo nggak salah" Jelas Arjun pada tiga pria dihadapannya.Alvaro hanya diam sambil mencerna kata demi kata yang keluar dari mulut Arjun. Sahabatnya itu benar,Clara dan Ayahnya sama-sama memiliki peran penting dalam hidupnya. Tidak ada alasan baginya untuk memilih satu diantara mereka. Ia hanya perlu menunjukkan pada sang ayah betapa pentingnya Clara untu dirinya.
Alvaro sudah menentang ayahnya demi basket. Ia sudah menentang ayahnya demi sahabat dan menentang ayahnya demi kebebasan. Namun kali ini ia tidak akan menentang. Ia akan berjuang untuk keduanya, Untuk hubungannya dan untuk restu sang ayah. Tidak ada yang boleh ia korbankan disini.
***
Sejak pagi Clara tidak begitu fokus pada pelajaran yang diterangkan oleh sang guru. Pikirannya masih berkelana tentang keadaan Alvaro saat ini. Sejak pagi mereka datang kesekolah bersama hingga jam istirahat saat mereka makan bersama pun Alvaro tidak banyak bicara. Memang saat pertama kali menjalani hubungan dengan Alvaro,pria itu tidak banyak bicara. Namun saat hubungan mereka mulai serius Alvaro sangat suka berceloteh panjang lebar terutama saat mereka pergi kesekolah bersama. Lalu ada apa dengannya hari ini?
'Jangan-jangan ini ada hubungannya sama pembicaraan Alvaro dan ayah semalam?'Tanya Clara pada dirinya sendiri. Semalam ia memang tidak tau apa yang dibicarakan Alvaro dan ayahnya namun hal itu justru membuatnya sedikit takut.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVARO (Completed)
Teen Fiction🔥SEGERA DITERBITKAN🔥 ALVARO itu egois. Pacarnya Clara tapi sayangnya sama Nadin. Disakiti sama Nadin, dilampiasin ke Clara. Giliran Clara minta putus malah nggak mau. Inilah kisah Alvaro Dirgantara. Mencintai sahabatnya yang justru mencintai laki...