Akhiri saja?

1.3K 94 49
                                    

Haruskah ia bertahan atau akhiri saja semuanya?

"Gue mau ketemu sama Clara dua jam lagi. Lo urus cowok yang namanya Valdo dan si dokter itu biar jadi urusan gue"

"Siap bro"

"Bayarannya nanti gue transfer"

"Gue nggak perna ragu soal itu"

Pria itu langsung beranjak dari hadapan Alvaro. Tempat tujuannya adalah alamat rumah Valdo yang sudah ia dapatkan. Sedangkan Alvaro pun mengambil hoodie miliknya dan ikut melangkah pergi menuju rumah sakit harapan. Ada keinginan besar dalam hatinya untuk segera menyelesaikan semua masalah ini. Jika Clara tidak mau mempercayainya maka dia sendiri yang akan membuktiannya.

Sementara kakinya melangkah,pria tampan itu memgambil ponsel miliknya dan menghubungi sang ayah.

"Ayah masih dikantor?"

"........"

"Ayah bisa bantuin Alvaro Buat janji sama direktur rumah sakit harapan?"

"........"

"Nggak ada apa-apa kok. Aku mau nanyain sesuatu soal kesehatan"

"........"

"Al nggak sakit, ini cuma tugas sekolah aja"

"........"

"Yaudah, Al otw sekarang"

Alvaro terpaksa berbohong. Sejauh ini kedua orang tuanya belum tau pasti mengenai hubungannya dengan Clara yang semakin memiliki jarak. Jika mereka tau maka dapat Alvaro pastikan bahwa mereka akan ikut campur dalam masalah ini.Bukannya tidak mempercayai mereka, hanya saja Alvaro ingin menyelesaikan masalahnya sendiri.

Perjalanan Alvaro memakan waktu hingga satu jam akibat kondisi jalanan ibu kota yang sedang ramai oleh para pekerja yang baru saja pulang kantor.Mengingat satu jam lagi ia akan bertemu dengan Clara maka dengan langkah cepat menuju ruangan sang direktur.

"Selamat sore" Alvaro memberikan salam sambil tersenyum pada seorang wanita yang tiada lain adalah sang direktur.
Begitu melihat Alvaro,wanita tersebut langsung tersenyum lebar "Hey Al,kamu yang mau ketemu sama saya?"
"Iya bu. Ada yang mau saya tanyakan" Alvaro mulai melangkah mendekati sang direktur dan duduk didepannya.
"Mau nanya apa?" tanya sang direktur penasaran.
"Mengenai dokter bernama Ayunda larasati" jawab Alvaro.
"Dokter Ayu? Dia itu salah satu dokter yang masuk daftar untuk beasiswa kekorea bulan depan. Itu beasiswa dari ayah kamu" jelas sang direktur membuat Alvaro semakin tersenyum lebar. Ia punya kekuatan yang sangat besar disini.

"Saya boleh ketemu sama dia?"

***
Tok...tok...tok

"Masuk"

Alvaro memasuki ruangan yang tadi diberitahukan oleh direktur rumah sakit tersebut.Orang pertama yang Alvaro lihat adalah seorang wanita muda dengan wajah yang terbilang sangat cantik.Dari penampilan dan riasan wajahnya,bisa ditebak bahwa wanita itu berusia 30-an.

Kedua alis milik Ayu berkerut saat melihat kedatangan Alvaro. Ia kenal sosok Alvaro sebagai salah satu anak Rafi Dirgantara namun sangat membingungkan jika anak itu datang menemuinya tanpa janji seperti ini.Tadi dirinya hanya dihubungi oleh sang direktur rumah sakit untuk meluangkan waktu agar bisa berbicara sebentar dengan Alvaro.
"Silahkan duduk" Alvaro tersenyum lalu melakukan apa yang dipintah oleh Ayu.Pria dengan status sebagai salah satu orang penting dirumah sakit itu hanya menahan semua emosi dalam dirinya. Rasanya ia ingin meluapkan betapa marah dirinya karena dokter cantik itu menggunakan profesinya untuk kepentingan pribadadi.

ALVARO (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang