Senja tanpa Cinta

1.2K 115 35
                                    

Silahkan pergi jika memang kamu anggap cara aku mencintaimu itu egois - Alvaro Dirgantara

INGAT !!
VOTE DAN KOMENNYA

1 tahun kemudian ...

Seorang pria dengan jas rapi yang melekat pada tubuhnya melangkah dengan santai menyusuri koridor sekolah yang sedang ramai. Tatapan dari ribuan siswi langsung tertuju padanya. Siapa yang tidak tertarik? Wajah tampan dengan aura penuh wibawa tentu memiliki daya tarik yang luar biasa. Tapi siapa sangka jika dia hanyalah pria berumur sembilan belas tahun yang baru saja lulus SMA tahun kemarin.

Arya Dirgantara, setiap luka yang berhasil ia lewati dalam kesendirian telah membawanya pada titik ini. Kini ia bukan lagi siswa berseragam SMA yang mengejar cinta seorang gadis. Dia telah menjadi pemimpin disalah satu cabang perusahaan sang ayah. Kuliah? Ia tetap menjalaninya dengan mengambil kuliah sore. Semua tidaklah sulit bagi Arya yang memiliki kecerdasan diatas rata- rata.

Langkah kakinya berhenti tepat didepan kelas yang dihuni oleh adiknya. Saat mata mereka bertemu, terlihat jelas kebahagiaan dengan mata berbinar yang dipancarkan sang adik, Alvaro Dirgantara.

Alvaro yang tadinya berada didalam kelas langsung berlari kecil menghampiri Arya.
"Mana bang?" tanya Alvaro to the point. Arya menatapnya kesal lalu menyerahkan sebuah buku tulis.
"Karena buku lo ini, gue harus nunda rapat penting dikantor bego" ucap Arya kesal. Pagi ini ia harus disulitkan dengan Alvaro yang meminta dirinya mengantar buku tugas pria itu yang tertinggal dimeja belajar. Alhasil, semua kegiatan paginya harus ditunda termasuk rapat dengan pemegang saham karena dirinya harus kembali kerumah dan mengambil buku milik Alvaro.

Alvaro terkekeh pelan saat melihat ekspresi kesal abangnya.
"Sorry bang, tadi malam gue lupa masukin kedalam tas" ucap Alvaro dengan nada penyesalannya. Sebenarnya ia pun merasa tidak enak jika harus menyuruh Arya dan mengganggu pekerjaan pria itu. Tapi kalau dia yang harus pulang dan mengambilnya sendiri takutnya dia akan terlambat saat kembali kesekolah.

Bukan hanya Arya yang berubah. Karena Alvaro yang sekarang bukan lagi Alvaro yang suka bolos, tidak mengerjakan tugas dan tidur saat jam pelajaran berlangsung. Baginya berada di kelas dua belas adalah saat dimana ia harus serius dengan dunia pendidikan. Contoh kecil adalah apa yang terjadi sekarang, jika Alvaro yang duluh tidak akan peduli dengan tugas maka sekarang tugas menjadi hal penting untuknya.
"Yaudah, belajar yang bener. Gue mau balik ke kantor duluh" ucap Arya pada Alvaro.
"Kerja yang bener, jangan godain karyawan cantik. Nanti gue laporin ke Anggi kalau dia balik" canda Alvaro kembali terkekeh. Dari duluh ia paling suka menggoda Arya dengan hal- hal semacam itu. Apalagi sejak kepergian Anggi, sosok Arya menjadi sedikit tertutup masalah cinta.

"Ini yang terakhir gue bantuin lo" Alvaro langsung tertawa lepas dengan ancaman Arya bersamaan dengan ekspresi kesal dari pria itu. Alvaro tidak takut sedikitpun dengan ancaman itu karena Arya sudah berulang kali mengancam Alvaro dan tidak ingin membantunya. Namun saat Alvaro kesusahan justru Arya yang berdiri paling depan untuk menolongnya.
"Bercanda bang. Lagian siapa yang tau Anggi balik atau enggak?" Arya terdiam. Ucapan Alvaro tidak salah, siapa yang tau Anggi akan kembali atau tidak? Mungkin gadis itu tidak akan kembali dan selamanya hanya sekedar bagian dari masalalu Arya.
"Dan kalau balik pun, gimana kalau dia udah punya suami?" lanjut Alvaro kembali bercanda. Saat itu juga Arya langsung menatapnya dengan tajam "gue pulang" ucap Arya singkat lalu berbalik dan pergi.

ALVARO (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang