Terkadang dunia terlihat kejam bukan karena banyaknya orang jahat, tapi karena diamnya orang Baik
Sudah cukup lama Clara menunggu namun tak ada satupun angkot yang lewat didepannya, ditambah lagi handphonenya lowbath. Sesekali gadis itu meringis kesakitan karena kakinya yang terasa pegal akibat berdiri terlalu lama. saat gadis itu melirik jam tangan yang ia gunakan, ternyata waktu sudah menunujukan pukul 5 sore.
" Angkot pada kemana sih? " Tanya Clara pada dirinya sendiri dengan nada yang terkesan penuh amarah, ia sangat kesal karena sejak tadi tak ada satupun kendaraan yang muncul dihadapannya.Hingga tiba-tiba, sebuah mobil berwarna silver berhenti tepat dihadapan gadis tersebut, saat kaca mobil tersebut terbuka, betapa kagetnya Clara saat Arjun sedang menatapnya
"Ngapain lo disini? Nggak dijemput pacar lo?" Tanya Arjun yang terdengar seperti ejekan, sepertinya pria itu sangat senang melihat orang lain kesusahan.
"kalau Cuma mau ngomong nggak penting mending lo pergi deh" jawab clara dengan cuek, walau sebenarnya jantung wanita itu berdetak tak karuan, ia takut Arjun melakukan sesuatu yang kasar kepadanya.
Pria itu hanya tertawa renyah, ia melirik jam tangannya dan kembali menatap Clara yang terlihat kebingungan, " mau gue anterin?" Tanya Arjun, kali ini nadanya tidak terdengar mengejek, justru ia terliahat serius. Namun tetap saja Clara masih takut pada pria tersebut.
" Nggak usah. Gue tunggu angkot aja" jawab Clara. Arjun langsung tertawa terbahak-bahak membuat Clara bingung apa yang salah dengan ucapannya. Dirinya memang akan menunggu angkot disini.
"Lo nunggu angkot disini sampe besok juga nggak akan ada. Ini tuh bukan jalur angkot, kalau lo mau naik angkot artinya loh harus jalan kedepan sono" balas Arjun sambil menunjuk kearah depan gang tempat angkot berlalu lalang. Sekarang Clara merasa sangat malu pada arjun, pantas saja ia sudah menunggu begitu lama namun tak ada satupun angkot yang muncul.
Tiba-tiba Arjun sudah keluar dari mobilnya dan berdiri dihadapan Clara sambil menyandarkan tubuhnya pada mobil mewah yang ia bawah.
"Jadi gimana, mau gue anter?" Tanya Arjun sekali lagi namun dibalas dengan gelengan dari gadis dihadapannya membuat Arjun hanya menghembuskan nafasnya jengah dengan sikap gadis ini yang keras kepala.
"kalau lo nggak mau gue anter, setidaknya lo pesen ojek online lah, bukannya berdiri disini kayak orang bego". Clara langsung menatap tajam Arjun, pria ini sangat menyebalkan. Jika handphonenmya tidak lowbath sudah pasti ia akan memesan Ojek online sejak tadi.
"handphone gue lowbath" jawab Clara emosi.
Arjun pun megeluarkan ponselnya dan memesankan ojek online untuk Clara, ia tidak tega meninggalkan gadis ini.
"gue udah mesenin ojol buat lo" ucap Arjun sambil memasukan handphonnya kedalam saku bajunya.Saat ia menatap Clara, ternyata gadis itu juga sedang menatapnya dengan tatapan yang terkesan aneh bagi Arjun. "kenapa?" Tanya Arjun
"Thanks" jawab Clara singkat namun mampu membuat hati Pria dihadapannya itu merasa senang. Ia jarang diberi ucapan terima kasih karena dirinya selalu dianggap kejam oleh orang-orang disekitarnya
"hmmm...... Gue nemenin lo sampai ojeknya datang" ucap Arjun singkat dan hanya dibalas dengan anggukan oleh Clara.
Sambil menunggu kedatangan ojek yang dipesannya untuk Clara, Arjun memutuskan untuk bermain Game online dihandphonenya.Namun aktivitasnya terhenti saat Clara memanggil namanya
"Arjun"
Pria itu hanya menatap Clara dengan ekspresi seakan bertanya apa tujuan Clara memanggilnya
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVARO (Completed)
Teen Fiction🔥SEGERA DITERBITKAN🔥 ALVARO itu egois. Pacarnya Clara tapi sayangnya sama Nadin. Disakiti sama Nadin, dilampiasin ke Clara. Giliran Clara minta putus malah nggak mau. Inilah kisah Alvaro Dirgantara. Mencintai sahabatnya yang justru mencintai laki...