Mempertahankan yang tidak menginginkan, bukankah itu sia-sia?
Bel istirahat baru saja berbunyi membuat banyak siswa siswi yang berbondong-bondong menuju Kantin Sekolah, tak terkecuali Clara dan sahabatnya baiknya Akila. Mereka berdua berjalan beriringan menuju Kantin dengan Clara yang sedang memegang sebuah kotak bekal ditangan kanannya. Disepanjang perjalanan Clara tak berhenti menatap kotak bekal pemberian Alvaro itu sambil tersenyum, ia sangat senang telah diberikan Makanan oleh pria itu.
"Ra, Kita duduk di meja paling ujung aja yuk?" Ajak Akila sambil menunjuk sebuah meja kosong diujung Kantin. Clara hanya mengangguk mengiyakan ajakan Akila, mereka langsung berjalan menuju Meja tersebut. Namun, saat hendak menduduki meja tersebut, ada 2 gadis yang sudah lebih duluh menempati tempat tersebut.
" Yah, kita terlambat La" ucap Clara pada Akila dengan wajah yang ditekuk membuat kedua gadis yang tadi sudah duduk lebih duluh memandang Clara dan Akila.
" Kalian mau duduk? duduk aja, itu masih ada yang kosong" ujar salah satu gadis sambil tersenyum ramah pada Clara dan Akila
"Emang nggak ada yang duduk disini ?" Tanya Akila
" Nggak kok" Jawab Gadis itu membuat Akila dan Clara duduk berhadapan dengan kedua Gadis tadi. Akila pun pergi untuk memesan makanan meninggalkan Clara bersama kedua gadis itu.
" Lo anak baru yang jadi pacarnya Alvaro kan?"
Tiba-tiba salah satu dari gadis itu yang ternyata adalah Nadia, sahabatnya Nadin bertanya kepada Clara membuat Clara maupun Nadin Menatapnya.
" Lo apaan sih Nadia?" ujar Nadin mebuat Nadia Memutar bola matanya jengah
" Aduhh Nadin, dia ini ceweknya Alvaro yang gue ceritain tadi pagi" Balas Nadia.
tatapan Nadin langsung beralih pada Clara, " lo bener cewekya Alvaro?" tanya Nadin dan dibalas dengan Anggukan oleh gadis dihadapannya.
" oh gitu yah, Kenalin Gue nadin, Temennya Alvaro". Nadin memperkenalkan namanya sambil berjabat tangan dengan Clara ." Gue Clara" Balas Clara lembut. Tiba-tiba Akila datang dengan semangkuk Bakso dan dua gelas Jus jambu. Saat Clara hendak memakan nasi goreng yang diberikan Alvaro, tiba-tiba pergerakannya dihentikan oleh ucapan Nadin.
" Itu lo dapet dari Alvaro?" Tanya Nadin sambil menunjuk Kotak bekal yang ada dihadapan Clara. " iya, emang kenapa?" Tanya balik Clara
" ohh nggak apa-apa, tadi pagi dia ngasi ke gue tapi karena gue nggak laper jadi gue tolak." Jawab Nadin dengan santainya, tanpa ia sadari kata-katanya telah menyakiti hati Clara, namun gadis itu coba menyembunyikannya dengan senyuman. Hanya Akila yang tau perasaan Clara saat ini.
Setelah beberapa menit makan, akhirnya makanan Nadin dan Nadia habis terlebih dahulu. kedua wanita itu pun bangkit dari tempat duduk mereka dan hendak pergi kekelas.
" kita duluan yah" Pamit Nadia kepada Akila dan Clara
" Clara, Lo beruntung bisa pacaran sama Alvaro. Jadi tolong jangan lepasin dia yah" Ucap Nadin sebelum ia pergi, ucapannya itu bukan tanpa alasan, Nadin hanya tidak mau Alvaro kembali memberikannya Perhatian yang berlebihan seperti biasanya. Karena bagaimanapun, Alvaro tak bisa menggantikan posisi seseorang dihati Gadis blasteran itu.
" Gue usahain" Balas Clara
" Bagus deh. Gue duluan yah"
Nadin dan Nadia pun pergi meninggalkan Clara dan Akila sendirian ditempat itu
" Kok ucapan Nadin tadi, seakan- akan lh dapet ini dari Alvaro karena Nadin nggak terima yah" ucap Akila saat mereka berdua sedang menikmati jus jambu yang mereka pesan. Clara hanya diam, mencoba mencerna ucapan Akila barusan . seperti ada benarnya juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVARO (Completed)
Teen Fiction🔥SEGERA DITERBITKAN🔥 ALVARO itu egois. Pacarnya Clara tapi sayangnya sama Nadin. Disakiti sama Nadin, dilampiasin ke Clara. Giliran Clara minta putus malah nggak mau. Inilah kisah Alvaro Dirgantara. Mencintai sahabatnya yang justru mencintai laki...