TENTANG GAVA

2K 132 20
                                    

Kita bisa mengambil pelajaran dari masa lalu, tetapi kita tidak bisa hidup di dalamnya.

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN......

Setelah membeli kado untuk arya, alvaro langsung mengantar Clara sampai kedepan gerbang rumah gadis itu.

"Nggak mau mampir?" Tanya Clara begitu ia turun dari motor Alvaro.

"Nanti malam gue mau mampir" Jawab alvaro membuat kedua alis Clara bertaut, ia bingung dengan ucapan alvaro barusan." Ngapain? Kenapa nggak sekarang aja?" Tanya Clara.

"Mau ngajak lo jalan" Lagi- lagi Clara dibuat tidak mengerti dengan ucapan alvaro.

Tau apa arti diamnya Clara, Alvaro pun menjelaskan dengan santai "gue jemput loh jam tujuh, kita jalan- jalan. Mau nggak?"

"Kemana?"

"Kemana aja. Yang penting berdua"

"Boleh"

"OK. Sampai ketemu nanti malam, pacar" Alvaro langsung menancap gas dan pergi.

Clara hanya diam. Mendengar alvaro memanggil dirinya dengan sebuatan pacar langsung membuat Jantungnya berpacu dengan begitu cepat.Ada kebahagiaan yang tidak bisa Clara jelaskan dengan kata- kata hanya untuk sebuah kata yang mungkin tidak ada pengaruh apa- apa untuk seorang Alvaro.Dan seketika clara sadar bahwa hubungannya dengan Alvaro hanyalah sebuah kepura- puraan. Lagi-lagi, saat Clara ingin terbang kelangit yang penuh bintang- bintang ia harus kembali tersadar bahwa ia tidak memiliki sayap untuk melakukannya.

Saat ini Clara sudah siap dengan penampilannya yang terkesan sangat sederhana. Dirinya terus menatap pantulan dirinya didepan kaca, hal yang sudah ia lakukan hampir lima menit lamanya. Clara adalah sosok yang tidak peduli dengan penampilan karena yang terpenting baginya adalah rasa nyaman. Namun entah apa yang membuat ia kini sangat memprioritaskan penampilannya dihadapan Alvaro.

"Udah pas belum yah?" Tanya Clara pada dirinya sendiri. Ia terus menatap kaca dihadapannya tanpa mepedulikan waktu yang terus berjalan.

"Neng Clara" Clara menoleh. Suara bibi Fatih menggemah dibalik pintu kamarnya dan terus memanggil nama Clara

"Ada apa bi?" Tanya Clara.

"Itu, den Alvaro udah nunggu diluar"

Mendengar perkataan Bibi Fatih membuat Clara langsung melihat jam dilayar ponsel miliknya " Yah ampun, udah lewat lima menit". Tanpa mempedulikan penampilannya lagi, Clara langsung menarik sebuah tas kecil yang terletak diatas tempat tidurnya. Ia langsung keluar dari kamarnya.

"Bibi, Clara pamit yah" Ucap Clara sambil mencium punggung tangan dari sang bibi ayaknya seorang anak yang sedang berpamitan pada ibu kandungnya.

"Hati hati yah" Jawab Bibi Fatih sambil merapikan helaian rambut Clara yang sedikit berantakan.

Setelah berpamitan kepada sang bibi, Clara langsung melangkahkan kaki untuk menemui alvaro yang sedang menunggunya diluar. Begitu membuka pintu Clara langsung berhadapan dengan sosok pria yang sedang berdiri sambil meyandarkan tubuhnya pada sebuah mobil berwarna hitam. Alvaro terlihat keren malam ini.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ALVARO (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang