PLEASE VOTE AND COMMENT
Seringkali aku menyadari bila kamu begitu nyata di mimpiku, apa perasaan mampu menembus mimpi? dan entah mengapa tiba-tiba satu pertanyaan tercipta, "apa aku seperti sebuah mimpi di kenyataanmu?
Alvaro baru saja tiba di rumah setelah ia mengantar Clara pulang kerumahnya. Saat tiba di kediamannya, tempat pertama yang Alvaro tuju adalah kamar milik Arya yang diyakininya sebagai tempat keberadaan Arya saat ini. Dalam hati, alvaro sudah mengumpulkan berbagai kata-kata serangan untuk Arya yang bersikap sesuka hati.
Saat alvaro sudah berdiri didepan kamar milik Arya, dengan santai ia membuka pintu kamar yang tidak terkunci itu. Ketika kata pertama baru ingin alvaro lontarkan, pria itu justru terdiam karena mendapati Arya sedang tertidur dengan sangat pulas.
''Dia keliatan cape banget. Nanti aja deh marahnya" ucap Alvaro pada dirinya sendiri, pria itu pun memutuskan untuk beranjak dari tempat itu dan menuu kamarnya.
Dikamarnya, Alvaro memilih untuk duduk termenung sambil menatap sebuah foto yang memperlihatkan dirinya sedang tersenyum manis disamping seorang gadis yang tak lain adalah Nadin.
"Ini salah gue, harusnya dari awal gue nggak biarin perasaan gue makin dalam" Ucap pria itu tanpa mengalihkan pandangannya dari foto yang ada digenggamannya.
Memang benar ini salahnya, tak seharusnya ia jatuh cinta pada gadis yang juga dicintai oleh Arya. Seharusnya alvaro memikirkan konsekuensi yang akan dia terima jika mencintai gadis itu namun Alvaro tetaplah Alvaro, ia tidak perna mau berfikir tentang apa yang akan terjadi kedepannya.Dan kini, ia harus berusaha melupakan seseorang yang bahkan belum menjadi miliknya.
Terlalu memikirkan itu semua membuat Alvaro merasa ingin beristirahat, dengan posisi terlentang sambil menggenggam foto ditangannya, Alvaro memutuskan untuk menutup matanya secara perlahan hingga ia pun tertidur pulas.
***
Seorang pria berseragam SMA Sedang duduk manis di sebuah Club malam yang bisa dibilang sangat ramai dengan pengunjung, ialah Alvaro. Entah apa yang membawa pria itu kesini, yang pasti ia sangat ingin membersikan segala pikirannya dari beban yang sedang ia rasakan.
3 gelas wine telah Alvaro habiskan, kepalanya kini mulai terasa berat seperti ada yang memukulnya dengan sangat keras.
" satu lagi " ujar Alvaro pada sang pelayan yang bertugas menyajikan minuman untuknya.
" Al, lo minum lagi ?" Alvaro mengalihkan pandangannya pada sesosok gadis yang sedang berdiri disampingnya sambil menatapnya dengan tatapan kekhawatiran yang sering gadis itu berikan.
" Al.... kenapa melamun sih? Ayo pulang sama gue " Lanjut sang gadis saat ia tidak mendapat jawaban dari pria dihadapannya.
Alvaro menggeleng, ia tak ingin pulang dengan Nadin, yang ingin ia lakukan adalah menghindari gadis itu agar perasaannya tidak semakin mandalam " Gue nggak mau, mending lo sekarang urusin si Arya tuh. Dia udah pulang jadi lo udah seneng kan sekarang?"
" jangan gila deh, ayo gue anter lo pulang skarang nanti lo sakit ". Nadin mencoba meraih pergelangan tangan Alvaro namun dengan cepat ditangkis oleh pria itu.
" Mau lo apa sih?? Lo kasih gue perhatian yang bisa buat gue nyaman, tapi akhirnya lo malah pilih cowok lain. Kapan sih lo bisa liat hati gue sedikit aja Din "
" Al sadar... Lo ngomong kayak gini trus gimana sama pacar lo??"
" Gue nggak sayang sama dia"
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVARO (Completed)
Roman pour Adolescents🔥SEGERA DITERBITKAN🔥 ALVARO itu egois. Pacarnya Clara tapi sayangnya sama Nadin. Disakiti sama Nadin, dilampiasin ke Clara. Giliran Clara minta putus malah nggak mau. Inilah kisah Alvaro Dirgantara. Mencintai sahabatnya yang justru mencintai laki...