Aku hanya bisa diam tidak bisa banyak bicara, dan aku hanya bisa menahan, menahan rasa cintaku, karena cintamu hanya untuk dia tidak pernah ada untukku.
"Siapa yang berani- beraninya nyuruh cewek gue bawa buku sebanyak ini?" Clara tersentak saat tiba-tiba suara Alvaro menggema ditelinganya.Gadis itu menoleh dan mendapati sosok Alvaro yang entah datangnya darimana kini berdiri dibelakangnya dengan kedua tangan yang dimasukan kedalam saku celanan seragamnya.
"Dari mana?" Tanya Clara tidak merespon pertanyaan dari alvaro yang dianggapnya tidak penting. Alvaro yang ditanya pun tidak menjawab dan justru mengambil alih semua buku-buku yang ada ditangan Clara."Sini gue bantu" Ucap Alvaro.
"Akila sama cewek hijab itu kemana? Sahabatnya lagi susah kok nggak dibantu" Clara tersenyum geli saat Alvaro menyebut arini dengan sebutan 'cewek hijab'.Mungkin alvaro belum begitu mengenal Arini karena gadis itu jauh lebih pendiam berbeda dengan Akila yang cerewetnya minta ampun bahkan saat ia bersama orang yang mungkin baru ia kenali.
"Cewek hijab itu namanya Arini. Tadi mereka mau nemenin tapi Akila kebelet jadi dia masih ke toilet ditemenin Arini, gue juga kok yang minta mereka nggak usah nyusul" Jelas Clara pada pria disampingnya.Mereka berdua berjalan dengan langkah santai menuju ruang guru tempat Clara akan mengumpulkan buku-buku tersebut.
"Ayah gimana?" Tanya Alvaro. Saat ia mengirah Clara akan menampilkan ekspresi sedih dan terpukul justru yang terjadi adalah sebaliknya,gadis itu tersenyum dengan tulus "Ayah baik-baik aja, benar kata lo kalau ayah Cuma butuh gue senyum lagi.Kemarin ayah dapat kabar kalau bunda udah ngajuin keinginan untuk cerai kepengadilan agama"
"Gue yakin Lo sama ayah pasti bisa lewatin semua ini" Ucap Alvaro mencoba memberikan semangat pada gadis disampingnya. Clara pun menanggapi ucapan Alvaro dengan senyum lebarnya. Sepanjang perjalanan, begitu banyak pasang mata yang memperhatikan mereka berdua terutama bagi para gadis-gadis. Sungguh mereka iri dengan Clara yang bisa berjalan bersisihan dengan alvaro.
Setelah mengantar buku-buku tersebut keruang guru, Clara dan Alvaro langsung melangkahkan kaki mereka menuju kantin sekolah. Begitu memasuki kantin yang begitu ramai, Alvaro langsung melihat keberadaan Gilang dan Aldo yang sudah duduk bersama kedua sahabat Clara.Berbeda dengan gadis disampingnya yang harus menyapu pandangannya kesegalah penjuru kantin, Alvaro langsung menarik tangan Clara menuju teman- temannya "makanya jangan kependekan, susahkan kalau lagi nyari orang ditempat rame gini" Ucap Alvaro membuat Clara mendelik kesal."Gue nggak pendek Cuma kurang tinggi aja"Bantah Clara pada ucapan alvaro barusan.Pria disampingnya hanya tertawa geli.
Saat tiba ditempat yang mereka tuju, Clara langung menduduki kursi disamping akila yang sengaja dibiarkan kosong dengan semangkuk bakso dan es teh yang sudah tersedia diatas meja.Begitu juga dengan Alvaro yang sudah dipesankan makanan oleh sahabatnya, ia langsung duduk disamping aldo.
"Pantesan nggak mau di susul, ternyata ada yang udah temenin" ujar Akila sengaja menggoda Clara yang kini menatapnya garang "Kita nggak sengaja ketemu" Ucap Clara membela diri.
"Jodoh emang nggak kemana"Timpal Aldo membuat Clara semakin kesal. Berbeda dengan alvaro yang justru terlihat santai dengan candaan mereka.Diam-diam alvaro memperhatikan gadis dihadapannya yang sedang makan tanpa menghilangkan ekspresi kesalnya membuat wajah Clara semakin lucu, tanpa Alvaro sadari seulas senyum terukir diwajahnya hanya karena tingkah menggemaskan dari Clara.
"Gue makin yakin kalau lo udah mulai move on" Bisik Aldo pada Alvaro.Begitu pelan hingga tidak bisa didengar oleh yang lainnya kecuali alvaro. Mendengar ucapan Aldo barusan membuat Alvaro berfikir sejenak, ia tidak menyangkal bahwa dirinya tidak lagi memikirkan Nadin seperti duluh dan bahkan ia tidak lagi peduli soal hubungan Nadin dan arya yang mungkin sudah menjalain hubungan spesial. Mungkin karena terlalu sibuk dengan Clara hingga ia mulai terbiasa hanya untuk memikirkan gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVARO (Completed)
Fiksi Remaja🔥SEGERA DITERBITKAN🔥 ALVARO itu egois. Pacarnya Clara tapi sayangnya sama Nadin. Disakiti sama Nadin, dilampiasin ke Clara. Giliran Clara minta putus malah nggak mau. Inilah kisah Alvaro Dirgantara. Mencintai sahabatnya yang justru mencintai laki...