restu sang perfeksionis

1.4K 123 16
                                    

Setiap orang tua mencintai anaknya. Tapi Cinta tidak mengekang.Cinta tidak memaksa dan Cinta tidak membatasi.

Sebelum baca.. Author mau ajakin kalian saling follow instagram yuk?? Kalau mau sihhhh

ig author namanya noflinlitto30......Follback? DM aja
Tapi harus sabar yahh soalnya Author nggak aktif mulu di instagram. 

jangan lupa vote dan commen

Keramaian yang tercipta didalam café milik Gilang tiba-tiba meredup saat seorang pria berseragam SMA Galaksi memasuki café tersebut dengan wajah dipenuhi memar bekas perkelahian. Ia adalah Arjun Wiyata.

"Lo kok disini?"Tanya aldo begitu arjun tiba dihadapannya. Bukannya ia tidak ingin arjun disini hanya saja kehadiran pria itu mungkin akan membangkitkan amarah seorang Alvaro dirgantara. Sejak hubungan Alvaro dan Arjun memburuk, mereka semua pun memutuskan untuk menjaga jarak dengan Arjun agar tidak menimbulkan perkara diantara pertemanan mereka. Mungkin hal tersebut terkesan tidak adil karena mereka memihak pada alvaro saja namun arjun bisa menerima hal tersebut mengingat mereka semua teah mengenal alvaro lebi duluh sebelum mengenal dirinya.

"Arjun mending lo pergi sebelum Alvaro datang" Sambung Gilang.

"Emang kenapa kalau Arjun disini?" Satu kalimat yang keluar dari mulut alvaro yang tiba-tiba memasuki café tersebut langsung mengundang tanda tanya dibenak semua penghuni café itu. Alvaro dengan santainya melangkah maju mendekati Arjun dan meletakan tangannya disalah satu pundak sahabatnya itu "Dia juga bagian dari kita kan?" lanjut alvaro sambil melirik arjun yang kini sedang tersenyum.

Tentu pernyataan dari alvaro membuat suasana café menjadi ramai dengan berbagai pertanyaan yang mereka lontarkan kepada pria tampan tersebut. Dan satu- satunya orang yang paling heboh adalah aldo "ehhhh.. Kok bisa?" Tanya aldo begitu penasaran.

"Ceritain dong alurnya" sambung ucok tak kalah penasaran.

"Udahlah... Yang penting kan sekarang mereka udah baikan jadi makan sepuasnya biar nanti dibayar sama Alvaro" Ucap Gilang berusaha menghentikan topik mengenai perdamaian antara Alvaro dan Arjun. Benar saja, menggunakan trakiran sebagai tameng berhasil membuat semua teman- temannya bersorak gembira dan langsung memesan makanan mereka.

Sedangkan Alvaro hanya menggelengkan kepalanya melihat bagaimana antusias anak- anak tersebut untuk menghabiskan uang meliknya. Disampingnya, arjun tersenyum dan bersyukur dengan apa yang baru saja terjadi. Akhirnya kesalah pahaman yang selama ini menjadi jurang diantara dirinya dan Alvaro bisa terselesaikan dengan baik. Ia merasa harus berterima kasih kepada Clara karena kehadiran gadis itu seperti membawa hal positif dalam hidup alvaro, sahabatnya.

Tanpa mereka sadari, sejak tadi ada sepasang mata yang sedang memperhatikan wajah lebam milik arjun. Ia merasa akhir- akhir ini alvaro dan anak- anak galaksi lainnya selalu terlihat bekas pukulan diwajah mereka. Tentu hal ini membuatnya penasaran setengah mati.

***

Kembali pada suasana bak kuburan dengan iringan suara garpu dan sendok yang saling beradu saat meja makan keluarga Dirgantara terisi dipagi hari. Alvaro benci suasana seperti ini. Namun, ia harus bersabar untuk selalu terpenjara dalam keadaan membosankan yang jauh dari keinginannya saat ia dan keluarganya bisa sarapan sambil bercanda dan tertawa bersama.

"Sekolah kalian bagaimana?" Suara Rafi, sang ayah membuka pembicaraan yang justru membuat Alvaro semakin tidak suka. Pembahasan yang selalu sama setiap paginya, about school.

"Baik" Jawab arya sambil tersenyum pada ayahnya. Berbeda dengan alvaro yang tidak menggrubis pertanyaan sang ayah dan memilih untuk fokus pada makanannya.

"Kalian sudah dewasa jadi ayah harap kalian bisa memilih pasangan dengan baik. Jangan pilih pasangan yang nantinya mempermalukan nama baik keluarga kita" Ucap Rafi tiba- tiba. Tentu ucapannya itu berhasil mengundang perhatian alvaro. Pria itu yakin yang ayahnya maksu adalah Clara.

"Maksud ayah?" Tanya Alvaro to the point.

"Pertimbangkan wanita yang datang dari keluarga broken home itu" Alvaro merasa tertampar dengan ucapan ayahnya. Pria yang sangat ia kagumi saat ia masih kecil itu telah merendahkan wanita yang berhasil membuat alvaro keluar dari perasaan salah yang selama ini menjebaknya. Alvaro tidak terima dengan ucapan ayahnya.

"Namanya Clara dan dia satu- satunya wanita yang akan alvaro kenalin sama ayah dan bunda" Jawab alvaro mantap.Pria berseragam sekolah tersebut langsung bangkit dari tempat duduknya namun dihentikan oleh ucapan sang ayah "Ayah tidak akan merestui hubungan kalian. Karena-"

"Karena ini yang terbaik buat aku? Omong kosong. Ini semua buat ayah, buat nama baik Dirgantara, buat perusaan dan kepopuleran ayah. Nggak ada satupun untuk kebaikan arya dan alvaro" Sambung Alvaro tegas. Tanpa pamit, ia langsung meninggalkan meja makan tersebut dengan perasaan campur aduk. Ia tau perbuatannya ini akan membuat bundanya kembali merasa sedih karena pertengkarannya dengan sang ayah yang kembali terjadi namun Alvaro tidak tahan lagi. Dan satu hal yang ia yakini bahwa sang ayah akan melakukan apapun untuk memisahkan dirinya dengan Clara.

Suasana dimaja makan keluarga Dirgantara kembali hening. Rafi mengeraskan rahangnya karena emosi dan dalam hati kecilnya ia berjanji akan melakukan apapun untuk memisahkan Clara dan Alvaro. Arya hanya bisa tersenyum kecut, ia dan nadin mungkin direstui oleh sang ayah namun sayang hubungan mereka tidak berhasil sedangkan alvaro dan Clara yang saling cinta malah tidak direstui ayahnya. Rihana hanya menunduk sambil menahan air matanya, ia merasa gagal menjadi ibu yang baik karena hanya bisa diam saat Alvaro dikekang oleh Rafi. Tapi mau bagaimana lagi,ia tidak memiliki kekuatan untuk melawan suami yang sangat ia cintai itu. Yang bisa ia lakukan hanyalah memberi dukungan pada anak- anaknya dibelakang sang suami.

Alvaro langsung melajukan motornya menuju rumah Clara untuk menjemput gadis yang kini berstatus sebagai pacarnya itu. Dan begitu tiba dirumah Clara, gadis itu sudah menunggunya didepan grbang dengan senyuman mengembang yang terpancar diwajahnya. Senyuman yang akhir-akhir ini sangat alvaro sukai.

"Pagi" sapa alvaro begitu ia berhenti dihadapan Clara.

"Pagi Alvaro Dirgantara" Balas Clara masih dengan senyuman membuat alvaro menyipitkan kedua matanya. Ia merasa ada yang aneh dengan Clara, gadis itu terlihat sangat bahagia.

"Kamu lagi bahagia banget?" Clara mengangguk dengan semangat "Kenapa?" Tanya alvaro lagi.

"Nanti ajalah ceritanya. Mending sekarang kita berangkat"Jawab Clara sambil menaiki motor milik Alvaro. Alvaro hanya mengangguk dan mulai menyalahkan motornya agar mereka bisa segera berangkat kesekolah. Entah mengapa alvaro jadi penasaran dengan alasan clara sebahagia ini karena rasanya senyuman dan kebahagiaan Clara menular pada dirinya yang sejak tadi sedang kesal.

Beberapa menit perjalanan akhirnya Clara dan alvaro tiba disekolah dan karena alvaro sudah sangat penasaran akhirnya ia langsung meminta penjelasan pada Clara begitu mereka turun dari motor. Tak peduli posisi mereka yang masih berada diparkiran.

"Jadi kenapa?" Tanya Alvaro to the poin.

"Jadi tadi malam ayah cerita kalau tiba- tiba dia ketemu sama perempuan yang merupakan cinta pertama ayah. Yang paling buat aku senang adalah karena cinta pertama ayah itu belum nikah" jelas Clara dengan mata berbinar. Namun percayalah, alvaro justru dibuat semakin bingung dengan penjelasan Clara barusan " Terus yang buat kamu bahagia apa?"

"Ro, aku ngerasa kehadiran masa lalu ayah itu bisa membatu ayah untuk ngelupain mama. Gimanapun ayah harus mikirin masa depan ayah juga kan?. Yah walaupun aku nggak tau cinta pertama ayah itu gimana tapi nggak tau kenapa aku yakin wanita itu hebat" alvaro hanya terdiam sambil menatap Clara yang sedari tadi berceloteh sambil tersenyum. Senyuman itu sangat lebar dengan matanya yang berbinar membat alvaro ikut bahagia. Dia yang tadinya ingin menceritakan bagaimana sang ayah tidak merestui hubungan mereka pun mengurungkan niatnya. Tadinya alvaro pikir dengan memberitahu Clara mungkin mereka berdua bisa sama- sama berjuang namun melihat kebahaiaan Clara saat ini alvaro tidak ingin menodainya dengan kabar buruk tersebut. Lebih baik ia berjuang sendiri untuk hubungan mereka ini, toh ini adalah tanggungannya untuk meyakinkan sang ayah.



Yeee.... Author balik lagi.... Tapi maaf yah update sedikit doang.......

Nantikan terus part selanjutnya yahhhhh...

jangan lupa vote dan komen....













ALVARO (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang