Memaafkan adalah menemukan kembali jalan yang damai dan bersinar, yang pada awalnya kamu mengira orang lain mengambilnya ketika mereka mengkhianatimu.
PLEASE VOTE AND COMMENT
Motor Anggi terparkir disalah satu bangunan yang berumur cukup tua dengan penampilan yang terlihat kurang indah untuk dipandang. Bangunan tersebut berada diantara ratusan bangunan megah dengan arsitektur yang lebih modern. Tanpa aba- aba, anggi langsung menuruni motor tersebut dan melangkahkan kakinya memasuki bangunan tua itu dengan memegang sebuket Bunga mawar yang tadi ia beli di tengah perjalanan. Dibelakangnya, Arya terus mengikuti langkah Anggi walau dengan sedikit ragu- ragu.
Saat sampai di dalam bangunan itu, arya dapat menebak bahwa tempat ini adalah bekas café yang sudah sangat lama ditinggalkan, terbukti dari tebalnya debu yang menempel pada perabotan didalamnya. Meski sedikit ragu, Arya tetap berusaha menyamakan langkah kakinya dengan Anggi hingga keduanya tiba dibagian belakang café. Jauh dari penampilan di depan yang menyeramkan, ditempat Arya dan anggi berpijak justru disajikan taman kecil yang begitu indah lengkap dengan sebuah danau buatan yang berukuran kecil namun tidak memengaruhi keindahannya.
Tidak jauh dari tempat mereka berdiri, ada sebuah bangku taman berwarna putih yang diatasnya ada sebuket mawar merah persis dengan apa yang Anggi pegang. Perlahan anggi mendekati bangku tersebut lalu mengambi bunga yang terdapat pada bangku tersebut dan menggantinya dengan bunga yang baru saja ia beli saat perjalanan menuju tempat itu. Arya yang tidak paham, hanya bisa melihat gerak- gerik Anggi hingga akhirnya gadis itu bersuara " Ditempat ini perna ada kasus bunuh diri oleh seorang ibu yang menghabisi nyawanya dihadapan sang anak, sehari setelah ia tau perselingkuhan suaminya" ucap Anggi sambil tersenyum tipis "Umur gue lima tahun saat gue liat kejadian itu" Lanjut Anggi, namu kali ini senyumannya perlahan hilang diganti ekspresi kesedihan yang mendalam.
"Udah belasan tahun kejadian itu berlalu, tapi gue masih merasa bersalah karena nggak bisa nahan peristiwa itu" Ucap Anggi dengan suara yang sedikit bergetar. Dalam hatinya, jujur Anggi merasa bingung dengan dirinya hari ini. Untuk pertama kalinya, ia berani menceritakan apa yang selama ini ia tutupi kepada orang lain selain Ain. Selama ini hanya Ain satu- satunya makluk hidup yang Anggi percaya untuk menceritakan segalah keluh kesahnya,Ia tidak perna percaya untuk menceritakannya kepada orang lain tapi hari ini mulutnya seolah ingin mengeluarkan apa yang ada dalam otaknya kepada pria yang bahkan tidak ia ketahui namanya.
"Itu bukan salah lo, Lagian lo masih terlalu kecil waktu itu kan?" Ujar Arya berusaha untuk menenangkan Anggi namun gadis itu justru semakin menyalahkan dirinya " Tapi gue ngerti semuanya, gue tau apa yang akan terjadi. Tapi bodohnya gue Cuma diem tanpa berusaha untuk hentiin semuanya"
Anggi merasa matanya mulai memanas, perlahan pipinya pun sudah terlanjut basah oleh air mata yang tidak mampu ia tahan lagi. Penyesalan itu masih ada, penyesalan yang selalu ia tangisi setiap ia mengingatnya. Dan hari ini, ia menangisinya bukan didepan Ain lagi melainkan dihadapan arya.
Arya sendiri bingung apa yang harus ia lakukan. Entah dorongan dari mana, tiba- tiba saja ia menarik Anggi kedalam pelukannya sambil mengelus lembut rambut panjang gadis itu yang dibiarkan tergurai oleh sang pemilik. Sejauh ini Arya belum paham apa yang di katakana oleh Anggi, namun ucapan Ain kemarin kembali terngiang diotaknya
" Gue maklum kalau lo ngomong gitu. Tapi untuk menilai baik dan buruknya seseorang, Hal terbaiknya adalah masuk dalam kehidupan orang itu" Jelas ain perlahan.
"Dan kalau lo mau tahu kenapa Anggi punya sifat kayak tadi dan kenapa gue tetap sahabatan sama dia. Coba deh, sekali – kali lo deketin dia dan belajar lebih tetang kehidupan dia karena pasti lo juga bakal ngelakuin hal yang sama dengan gue" Lanjut ain membuat Arya termenung. Benar yang diucapkan Ain, ia tak bisa menilai seseorang begitu saja seperti yang ia lakukan pada Anggi. Lagipula ia perlu mengetahui sifat Anggi yang sebenarnya untuk bisa membantu Bu dahlia.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVARO (Completed)
Teen Fiction🔥SEGERA DITERBITKAN🔥 ALVARO itu egois. Pacarnya Clara tapi sayangnya sama Nadin. Disakiti sama Nadin, dilampiasin ke Clara. Giliran Clara minta putus malah nggak mau. Inilah kisah Alvaro Dirgantara. Mencintai sahabatnya yang justru mencintai laki...