pertemuan tak terduga

1.4K 128 35
                                    

Pertemuan ini mengejutkan.
Namun ini bukanlah sebuah pilihan. Mungkinkah pertemuan ini adalah sebuah kesempatan?

Jangan Lupa Vote Dan Komen
Biar author makin rajin update.

Keramaian kembali terjadi dikawasan SMA Galaksi hari ini. Hal ini dipicu oleh kegiatan perlombaan yang sedianya berlangsung saat ini.

Perlombaan akan dibagi menjadi dua bagian dan dilakukan ditempat yang berbeda pula. Olimpiade dibidang akademik akan dilaksanakan didalam aula SMA Galaksi yang mampu menampung puluhan ribu siswa. Sedangkan olahraga tentu dilakukan dilapangan terbuka. Jika ditanya mayoritas penonton maka jawabannya tentu pada olahraga,terutama basket dan futsal yang dipenuhi siswa-siswa tampan. Sebagian besar siswi  sekolah lain datang hanya untuk menonton penampilan Alvaro dkk.

Disalah satu sudut lapangan ada Clara,Akila dan Arini yang duduk sambil menikmati pemandangan yang juga sedang dilakukan siswi lainnya yakni seluruh team basket yang sedang bersiap-siap untuk memulai pertandingan. Yang membuat Clara mengambil bagian adalah karena tim Alvaro bertanding pertama.

"Pacar lo jadi pusat perhatian" Bisik Akila pada Clara.

"Terserah mereka" Balas Clara cuek.

Akila dan Arini terkekeh pelan. Mereka tau jika Clara sejujurnya tidak suka dengan keadaan tersebut namun gadis tersebut berusaha untuk terlihat baik-baik saja.

"Kamu nggak mau nyamperin Al duluh?" Tanya Arini pada gadis itu.

Clara terdiam. Haruskah ia kesana setelah apa yang terjadi kemarin?
Ia hadir untuk mendukung Alvaro bukan berarti rasa kecewanya sudah hilang.

"Disini aja" Ujar Clara pelan.

Akila dan Arini yang belum mengetahui apa yang terjadipun hanya mengangguk.

Sedangkan ditengah lapangan,Alvaro dan teamnya sedang bersiap-siap untuk bertanding. Duduk dibawah sinar matahari pagi membuat wajah Alvaro sedikit basah oleh keringat.

Tatapan pria tampan itu tidak lepas dari seorang gadis yang berstatus sebagai pacarnya. Clara dan kedua sahabatnya terlihat sedang membicarakan sesuatu yang tidak Alvaro tau juga. Namun ekspresi gadis itu sedikit berubah sendu.

"Clara lagi cemburu" Gilang tiba-tiba berbicara. Pria itu sejak tadi melihat sahabatnya yang sedang memperhatikan Clara.

"Cemburu?" Tanya Alvaro dengan kedua alis bertaut.

"Dia nggak masalah lo sibuk sama basket tapi dia cemburu setiap liat lo sama Nadin" Jelas Gilang.

"Nggak ada yang salah" Clara mengalihkan tatapannya pada Alvaro "Aku yang egois" Lanjut Clara.
Alvaro menggeleng keras lalu memgusap lembut puncak kepala gadis dihadapannya itu.
"Aku yang nggak bisa yakinin ayah,aku yang terlalu sibuk dan aku yang merenggangkan hubungan kita" ujar Alvaro lirih.
"Itu semua bukan masalah buat aku. Tapi aku bisa minta satu hal?" Alvaro mengangguk.

Alvaro menepuk jidatnya kala mengingat pembicaraannya dengan Clara yang terpotong kemarin. Harusnya ia menunggu hingga Clara menyelesaikan pembicaraannya dan bukan langsung pergi meninggalkan gadis itu.

"Rasanya bodoh banget saat lo nggak tau perasaan cewek lo melebihi yang orang lain tau" Suara Gilang kembali terdengar. Alvaro tersenyum kecut.
Ia memang bodoh.

ALVARO (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang