Terkadang memendam adalah pilihan satu-satunya agar semua terlihat baik-baik saja.
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN...
Alvaro memasuki rumahnya dengan keadaan yang cukup melelahkan.Sekarang waktu sudah menunjukkan pukul 23.00 yang artinya Clara sudah tiba dirumahnya sejak 3 jam yang lalu.Tadi Clara diantar pulang oleh Alvaro tepat pukul delapan malam kemudian pria itu kembali berkumpul dengan teman-temannya hingga larut malam seperti ini.
Dengan langkah gontai,Alvaro melangkahkan kaki memasuki lift rumahnya.Ia lelah sehingga terlalu malas untuk menaiki tangga hingga kamarnya yang berada dilantai tiga.Begitu keluar dari Lift,Alvaro sedikit dikejutkan dengan kehadiran arya.
"Ngapelin pacar muluh"Ucap arya begitu Alvaro tiba didepannya.
"Suka-suka gue"Jawab alvaro cuek. "Lo ngapain disini?"Tanya alvaro sebelum ia membuka pintu kamarnya yang terletak bersampingan dengan kamar Arya. Pria itu hanya menunjukkan segelas susu cokelat yang ia pegang. Alvaro hanya menggeleng kepalanya, kakaknya itu sangat sering keluar tengah malam dari kamarnya hanya untuk mengambil segelas susu cokelat untuk ia minum. Alvaro tau alasannya, pasti sang kakak baru selesai dengan urusan belajar yang melelahkan.
"Belajar itu ada batasan bang.Lama-lama lo gila karena belajar terus" Alvaro mencoba menasihati sang kakak namun hanya dibalas dengan anggukan cuek.
"Kapan lo kenalin Clara sama bunda?" Tanya Arya membuat alvaro menoleh.
"Lo sendiri?"
"Gue kan belum resmi sama Nadin"
"yah resmi'in dong"
"Gue lagi siapin waktu yang paling tepat"
Untuk sesaat Alvaro terdiam. Tidak tau harus merespon ucapan arya bagaimana, ia bahkan sedang bingung dengan hatinya.Ikhlaskah dia dengan hubungan Nadin dan arya?
"Jadi kapan lo kenalin Clara?" Tanya arya mengulang pertanyaan yang belum sempat dijawab oleh Alvaro barusan "Nanti, kalau gue udah yakin sama Clara".jawab Alvaro.
Arya hanya mengangguk lalu kembali masuk kedalam kamarnya.Begitu juga dengan Alvaro yang langsung melangkahkan kakinya kedalam kamar dan menghempaskan dirinya diatas tempat tidur.Pria itu menatap langit-langit kamarnya dengan tenang,belum ada rasa kantuk dalam dirinya sehingga sulit bagi Alvaro untuk memejamkan mata.
Setelah beberapa saat. Alvaro teringat pada postingannya diinstagram tadi sore.Dengan santai ia membuka aplikasi instagram namun begitu dibuka, seulas senyuman langsung terukir diwajahnya saat ia melihat satu notifikasi yang berasal dari Clara.
Alvaro senyum- senyum sendiri saat membaca komentar- komentar godaan dari para sahabatnya.Melihat Clara yang masih membalas beberapa komentar di postingan tersebut termasuk komentar dari Alvaro maka pria itu yakin jika Clara belum memasuki alam bawah sadarnya. Tanpa ragu- ragu, Avaro langsung menelpon gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVARO (Completed)
Teen Fiction🔥SEGERA DITERBITKAN🔥 ALVARO itu egois. Pacarnya Clara tapi sayangnya sama Nadin. Disakiti sama Nadin, dilampiasin ke Clara. Giliran Clara minta putus malah nggak mau. Inilah kisah Alvaro Dirgantara. Mencintai sahabatnya yang justru mencintai laki...