Bagian 45

27 3 0
                                    

Jika setiap sudut kota ini selalu mengingatkan aku padamu, lalu apakah nanti aku akan siap jika harus kehilangan kamu? — Fre.

***

Author POV

Ketukan di pintu rumahnya membuat Fredella keluar dan mendapat petugas pengirim paket yang membawa paket untuk dirinya.

"Atas nama Fredella?" Tanya orang di depannya.

Fredella mengangguk, "Iya saya sendiri."

Orang itu memberikan paket untuknya, "Ini ada paket untuk mbak."

Fredella menerima paket tersebut, "Makasih ya mas."

Fredella kembali masuk ke rumahnya dan membuka paketan itu sambil bermonolog, "Gue emang nggak butuh liburan, cukup dengan abang-abang paket yang tiap hari datang bawa paketan aja gue udah senengnya berasa kaya liburan."

Saat plastik pembungkus telah terbuka dengan sempurna, nampak tiga buah buku berjejer rapi disana.

"Wah gila Axcelle, gue dikasih triloginya Dilan dong, padahal kan gue cuma minta satu, kan jadi enak kalau gini."

Dengan gerakan cepat dia menyambar ponselnya dan mengirimkan pesan untuk Axcelle.

Thank u Axcelle, gue padahal cuma minta satu.

Iya sama-sama, biar lo seneng.

Iya gue seneng banget, thank u yaaaaa !!!

Iya, udah sana baca, gue lanjut kerja dulu.

Yoa, semangat kerjanya !!!!

Senyum Fredella tak henti-hentinya mengembang, dia juga tak henti-hentinya bersyukur memiliki teman seperti Axcelle, walau kadang menyusahkan, Axcelle tetap menjadi salah satu orang yang paling berarti di hidup Fredella.

Fredella kembali dengan ponselnya saat nama Aksa muncul di notifikasinya. Dengan gerakan cepat dia menerima panggilan video call tersebut.

"Loh, nggak kerja?" Tanya Fredella

"Kerja dong, ini lagi di atas fly over." Aksa memperlihatkan pemandangan dari atas fly over.

"Hati-hati kalau anginnya kencang nanti kamu terbang." Canda Fredella.

"Nggak perlu angin buat nerbangin aku, cukup gombalan dari kamu aja bisa bikin aku terbang."

"Mau banget nih aku gombalin?"

"Mau dong .. sini buru."

Fredella terkekeh, "Tinggi kamu berapa sih?"

"170cm, kenapa?"

"Oh pantes cuma aku yang bisa gapai kamu, cewek lain enggak."

Terlihat Aksa terkekeh di ujung telepon, "Belajar gombal darimana? Ngaku."

"Kamu suhu."

"Kamu lagi ngapain?"

Fredella menunjukkan buku miliknya, "Unboxing buku."

"Boros ih jajan terus."

"Aku mana mampu beli ini, ini dibeliin Axcelle tau."

Wajah Aksa berubah, "Kenapa nggak minta ke aku aja sih?"

"Nggak suka minta-minta kan, nanti dimarahin mama."

"Terus itu?"

"Dikasih, kemarin dia tanya mau minta apa gegara habis gajian."

About Us Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang