Bahkan jika aku sangat menginginkan hal itu sekalipun,
Jika Tuhan berkata itu bukan milikku, aku tak akan pernah berusaha mati-matian untuk mengambilnya dari orang lain. — Fredella.***
Author POV
"Gab, bisa tukar posisi nggak?" Ujar Gavin.
Gabriel menoleh, "Kenapa?"
"Nggak, gue pengen disitu aja. Boleh?"
Gabriel mengangguk, lalu dia bergeser, bertukar posisi dengan Gavin.
Gavin tersenyum, dia memandang gadis di sampingnya yang terlihat sedang fokus memperhatikan orang-orang di depannya yang sibuk mengatur posisi untuk upacara bendera hingga tak menyadari keberadaan Gavin.
"Ekhem." Gavin berdeham membuat Fredella menoleh.
"O — kok ada kamu?" Fredella bertanya dengan nada pelan.
Gavin tersenyum, "Mau lindungin kamu dari panasnya sinar matahari."
Kelas Fredella dengan kelas Gavin memang selalu berdekatan saat upacara bendera. Karena postur tubuh Gavin yang lebih tinggi dari Fredella, dia dapat menghalangi sinar matahari agar tidak mengenai Fredella.
Fredella tak mampu menyembunyikan senyumnya, "Makasih."
Di antara bahagia yang satu dengan yang lain, selalu tersisip satu nama, duka.
Jika mengharapkan bahagia, tentu aku juga harus merasakan duka.
Lantas, bolehkah aku meminta banyak duka agar aku menerima bahagia ini lebih lama?***
Tarisa menatap perempuan yang sedang berjalan beriringan dengan Gavin. Semakin dekat jarak keduanya, Tarisa semakin dibuat kaget olehnya.
"Fredella?"
Fredella yang tadinya hanya terfokus pada Gavin kini menoleh, melihat siapa yang baru saja memanggilnya.
"Tarisa?"
"Gimana bisa — " Tanya Tarisa masih tak habis pikir dengan apa yang dia lihat.
"Kalian udah saling kenal?" Tanya Gavin pada Fredella.
Fredella mengangguk, dia berusaha bersikap biasa aja, "Tarisa temen sekelas aku."
Gavin mengangguk, "Oh .. Tarisa ini sepupunya Keanu."
Fredella hanya tersenyum singkat.
"Mau ngobrol sama Tarisa disini apa mau masuk sama aku?" Tanya Gavin.
"Masuk sama kamu." Jawab Fredella cepat.
Gavin mengangguk, dia menatap Tarisa, "Gue sama Fredella ke dalam dulu ya Tar."
Tarisa mengangguk, dia masih mencerna apa yang baru saja terjadi.
Jadi Della itu Fredella, pacar Gavin? Ujar hatinya tak percaya.
Sementara di dalam, teman-teman Gavin sudah menunggu kedatangan Gavin yang belakangan ini sering menghilang tanpa kabar.
"Kemana aja sih bro? Ngilang mulu." Protes Keanu.
Gavin tersenyum paksa, "Ya gimana, nyokap gue belakangan ini lagi overprotektif." Dia menoleh ke Fredella, "Mau minum apa bee?"
Fredella menggeleng, "Nanti aku bisa ambil sendiri kok."
Gavin mengangguk, dia mulai terfokus pada ponselnya sedang seperti biasa, Fredella berlalu, dia memilih untuk berdiam diri di rooftop basecamp Gavin.
Fredella menikmati semilir angin yang menerpa wajahnya, cuaca hari ini sedikit mendung membuat angin yang berhembus terasa sedikit dingin.
KAMU SEDANG MEMBACA
About Us
Teen FictionAku selalu bertanya kenapa dia suka musik keras? Sedang aku? Aku tidak menyukai itu, karena ku pikir hidupku sudah terlalu keras. - Fredella Ayunindya. Fredella selalu mengeluh tentang kesukaan Aksa, mereka berdua bak dua sisi mata uang yang berbeda...