Semua orang suka perhatian,
perhatian layaknya kemewahan yang nyatanya tak semua orang dapat memberikan.***
Author POV
"Fre, jalan-jalan yok." Ajak Fredella pada Freya yang sudah berada di rumahnya sejak satu jam yang lalu.
"Kemana?"
"Emm .. kemana ya?" Fredella nampak berpikir, banyak sekali tempat yang sepertinya ingin dia kunjungi.
"Mall aja gimana?" Usul Freya.
"Kayaknya ke taman kota lebih seru deh Fre."
Freya mencela, "Lo kenapa nggak pernah mau gue ajak ke mall sih Fre?"
Fredella nyengir kuda, "Kan tamkot sama aja kaya mall, banyak orang, banyak yang jualan."
"Yaudah ayo, naik motor gue aja sekalian, biar lo nggak harus keluarin motor." Usul Freya.
"Boleh, gue siap-siap dulu ya."
Fredella masuk ke kamarnya dan mengganti pakaiannya. Tak sampai sepuluh menit, Fredella sudah keluar kamarnya dengan pakaian yang sedikit rapi.
"Ayo Fre."
Freya berdiri dari duduknya, "Mama lo mana? Gue mau ijin nyulik lo dulu."
"Ma .. Freya mau pamit." Teriak Fredella memanggil sang mama.
Tak lama kemudian sang mama keluar, "Tante, Freya mau pergi sama Fredella dulu ya ke taman kota."
"Hati-hati ya Fre, ingat pulangnya nggak boleh larut malam."
Freya mengangguk dan mencium tangan mama Fredella diikuti Fredella, "Ma, Fre jalan dulu ya."
"Iya, hati-hati."
***
"Fre, lo mau jajan apa?" Tanya Freya yang baru saja memarkirkan kendaraannya namun perhatian Fredella malah terfokus pada ponselnya.
"Fre !" Teriak Freya agar Fredella mendengarkannya.
Hal itu ternyata berhasil, terbukti dengan reaksi Fredella yang sedikit kaget, "Eh iya apa Fre?"
Freya menatap Fredella curiga, "Lo chat an sama siapa sih sampai segitunya? Sama Aksa ya? Apa malah sama Gavin?"
Fredella menggeleng, "Enggak, ini gue cuma lagi hapus chat lama aja."
Freya ber-oh ria.
"Fre, gue pengen nyobain kerak telor deh." Ujar Fredella yang memang sudah ngiler pengen merasakan rasa dari kerak telor, walau sebenarnya dia kurang suka dengan rasa telur bebek.
"Kuy cari." Freya menarik tangan Fredella mencari penjual kerak telor.
Tak butuh waktu lama mereka telah mengantri di tempat penjual kerak telor.
"Fre, gimana kalau lo cari minum, nanti kita ketemu di kursi sana." Fredella menunjuk sebuah bangku pengunjung.
Freya mengangguk, "Yaudah gue cari minum dulu, lo seperti biasa kan, rasa coklat? Ntar gue langsung kesana."
Fredella mengangguk, selepas kepergian Freya, jarinya tergerak untuk mengirim pesan pada seseorang.
Selang 10 menit berlalu, Freya dan Fredella sudah duduk di kursi yang ditunjuk Fredella tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
About Us
Teen FictionAku selalu bertanya kenapa dia suka musik keras? Sedang aku? Aku tidak menyukai itu, karena ku pikir hidupku sudah terlalu keras. - Fredella Ayunindya. Fredella selalu mengeluh tentang kesukaan Aksa, mereka berdua bak dua sisi mata uang yang berbeda...