Jika kebahagiaan orang lain menjadi petaka bagimu, maka ada yang salah dengan pola pikirmu.
***
Author POV
"Gimana Fre?"
"Gila, lo kenapa nggak bilang ke gue kalau Raka juga suka sama gue sih Fre?"
"Haha, kejutan."
"Makasih Fredella kuuuu, ah ayo ketemu, gue pengen peluk elo."
"Haha, segitu senengnya kah elo?"
"Iyaaa, gue seneng, seneng banget. Makasih Freeee."
"Lo mudah banget ya ngumbar kata makasih?"
"Hehe, eh ngomong-ngomong lo tadi balik sama siapa?"
"Ada, temen."
"Siapa?"
"Temen, lo nggak kenal."
"Namanya?"
"Ada."
"Cewek apa cowok?"
"Cewek."
"Ah gue nggak suka nih kalau udah main boong-boongan kaya gini."
"Apa? Orang nggak bohong."
"Haha, gue tungguin deh sampai lo mau cerita."
"Cerita apaan coba? Nggak ada cerita."
"Fredella .. gue bukan orang yang baru sehari dua hari kenal sama lo ya !"
"Haha, udah ah gue mau tidur, bye."
Fredella mematikan sambungan telepon secara sepihak, bukannya tak ingin bercerita, hanya saja dia dan Gavin telah sepakat bahwa mereka akan merahasiakan hubungan keduanya.
Bukannya apa, tapi popularitas Gavin tidak bisa diragukan lagi, dan bukan tidak mungkin hal itu akan membuat banyak orang menentang hubungan keduanya.
Jadi keduanya memilih cara yang aman yaitu memilih menyembunyikan hubungan keduanya dari siapapun.
Satu pesan muncul di ponselnya.
Lagi teleponan sama siapa sih kok aku telepon sibuk terus?
Hehe maaf, tadi temen aku Freya telepon, mau telepon lagi?
Enggak aja, udah malam, kamu tidur yaa, jangan begadang !
Siap ! Kamu juga
Fredella mengembangkan senyumnya, lagi dan lagi oleh orang yang sama, kali ini dia benar-benar melupakan sejenak masalah yang ada.
Ajaib memang, seperti sedang tersihir,
Bagian ini selalu menjadi candu baginya,
Membuka notifikasi dari orang terkasih memang hal sederhana yang mampu membuat bahagia***
Fre, main yuk
Kemana?
Anak-anak mau ke umbul nih
Membaca pesan dari Aksa, jari Fredella lalu beralih ke room chat nya dengan Gavin.
Aku boleh main sama temen kelas aku nggak?
Boleh dong bee, main aja
KAMU SEDANG MEMBACA
About Us
Teen FictionAku selalu bertanya kenapa dia suka musik keras? Sedang aku? Aku tidak menyukai itu, karena ku pikir hidupku sudah terlalu keras. - Fredella Ayunindya. Fredella selalu mengeluh tentang kesukaan Aksa, mereka berdua bak dua sisi mata uang yang berbeda...