Karena kita tak bisa mengontrol orang lain, maka kita yang harus mengontrol diri kita sendiri.
***
Author POV
Sesampainya di penyeberangan, semua murid keluar dari bus dan berjalan dari dermaga menuju kapal. Fredella memasukkan tangannya ke dalam saku jaketnya, jam sudah menunjukkan pukul 12 malam saat mereka bersiap memasuki kapal. Angin laut menerpa tubuhnya, menerbangkan beberapa helai rambutnya, dia berjalan dalam diam, entah mengapa mood nya kali ini benar-benar berubah drastis.
"Fre ! Diam-diam aja !" Elvina menepuk bahu Fredella.
Fredella menoleh, "Ya masak gue harus histeris kaya orang gila sih El."
"Iya juga sih .." Elvina membenarkan, "Gue nggak sabar deh pengen cepet-cepet sampai Bali."
Fredella tersenyum singkat.
"Lo udah pernah ke Bali Fre?"
Gadis itu mengangguk, "Udah."
"Serius?" Teriak Elvina, "Kapan?"
"Dulu waktu gue SMP, karya wisatanya ke Bali." Jelas Fredella.
"Seriusan? Ih gue iri deh, sekolah gue dulu cuma ke Malang." Balas Elvina.
"Tapi badan gue nggak enak deh El, gue takut kalau tiba-tiba gue mabuk laut."
"Lo mabuk laut?" Itu bukan suara Elvina, itu suara Aksa yang datang entah dari mana.
"Aksa, lo ngagetin gue." Protes Fredella.
"Sorry, tapi serius lo mabuk laut?"
Fredella menggeleng, "Gue cuma rada trauma aja sama kapal."
"Serius?"
Dia mengangguk, "Gue pernah naik kapal di Waduk Gajahmungkur dan tiba-tiba kapalnya berhenti di tengah waduk, sejak saat itu gue rada parno naik kapal." Jelas Fredella.
Elvina menatap Fredella khawatir, "Lo takut banget Fre?"
"Enggak banget kok, cuma ini badan gue yang lagi nggak enak aja."
Tangan Aksa tergerak memegang kening Fredella, "Nggak panas, tapi muka lo pucat."
Fredella memegang tangan Aksa, menjauhkannya dari keningnya, "Udah gue bilang, gue cuma sedikit takut plus nggak enak badan aja."
"Yaudah lo jangan jauh-jauh dari gue." Putus Aksa.
"Apaan sih Sa, gue nggak papa."
"Udah Fre, ada baiknya lo dengerin kata-kata Aksa." Ujar Elvina.
Bahkan niatan baik gue selalu lo tolak demi orang yang bahkan mungkin nggak bisa setulus gue, ujar Aksa dalam hati.
Aksa mendekati Fredella dan berbisik, "Kenapa? Lo takut pacar lo cemburu?"
Fredella menggeleng, "Oke gue nggak jauh-jauh dari lo."
Aksa tersenyum hingga tak sadar mereka sudah memasuki kapal.
Gue tau kesempatan itu ada buat gue Fre, gue tau dan yakin akan itu.
Aksa memegang tangan Fredella, "Mau kemana? Duduk disini aja, angin di luar nggak baik buat kesehatan lo !"
Fredella tak menjawab, dia memilih untuk mendengarkan Aksa dan duduk di bangku yang tersedia disana.
"Fre, ayo keluar." Ajak Axcelle.
"Nggak usah aneh-aneh, lo nggak lihat apa muka dia pucat gitu?" Sahut Aksa.
Axcelle mengamati Fredella, "Lah iya, lo kenapa deh Fre?"
KAMU SEDANG MEMBACA
About Us
Teen FictionAku selalu bertanya kenapa dia suka musik keras? Sedang aku? Aku tidak menyukai itu, karena ku pikir hidupku sudah terlalu keras. - Fredella Ayunindya. Fredella selalu mengeluh tentang kesukaan Aksa, mereka berdua bak dua sisi mata uang yang berbeda...