Bagian 31

35 3 0
                                    

"Serius nggak papa? Apa mau aku beliin Pop Mie aja?" Tanya nya dengan Bahasa Jawa sambil menatapku khawatir pada hari itu, Bulan September tahun 2015 di Kapal Fery dalam perjalanan menuju Pelabuhan Gilimanuk Bali.

***

Author POV

"Del, bangun." Gavin menepuk pipi Fredella pelan.

Fredella membuka matanya perlahan, berusaha mengumpulkan nyawanya sebelum beralih menatap orang yang baru saja membangunkannya.

"Loh kok kamu, bukannya tadi —"

"Tadi gue pergi cari minum dulu buat lo, jadi Gavin yang gantiin gue jagain lo." Potong Danita.

Fredella menoleh ke arah Danita, "Kok lo —"

Danita memberikan teh hangat yang dibawanya ke Fredella, "Minum dulu deh Fre."

Dengan ragu Fredella mengambil cup plastik berisi teh hangat yang dibawa Danita dan meminumnya.

Danita mendekati Fredella lalu mulai berbisik, "Nanti gue ceritain, lo jangan tanya yang aneh-aneh dulu."

Fredella mengangguk, "Makasih ya Ta."

"No prob, lo mau apa? Mau makan? Biar gue cariin pop mie kalau lo mau." Tawar Danita.

Fredella menggeleng, "Gue pengen lihat laut deh Ta."

"Nggak ! Lo nggak boleh keluar dari sini." Tolak Danita.

"Gue udah mendingan, sumpah."

"Kamu mau keluar beneran? Kamu yakin bisa?" Tanya Gavin.

Fredella mengangguk, "Iya, aku udah nggak papa kok Gav, Ta."

Gavin melepas jaketnya, memperlihatkan tubuhnya yang dibalut kaos hitam polos yang membuat kadar kegantengan Gavin meningkat.

"Pakai ini." Gavin memakaikan jaketnya di bahu Fredella.

Fredella menggeleng, "Aku kan udah pakai sweater dari kamu, buat kamu aja."

"Jangan ngeyel deh Del."

Fredella mendekat ke arah Gavin, "Kamu sengaja pakai kaos hitam kaya gitu biar cewek-cewek pada lihatin kamu ya?"

Gavin tak bisa menahan tawanya begitu mendengar perkataan Fredella, "Ta, lo tau nggak, Fredella cemburu sama gue."

Fredella melotot lalu mencubit perut Gavin, membuat Gavin mengaduh kesakitan.

"Rasain !"

"Kamu hobi banget ya nyubit-nyubit aku." Protes Gavin.

"Kalian lucu banget sih .. gue keluar duluan deh, berasa obat nyamuk gue." Ujar Danita.

"Gue ikut." Fredella ikut berdiri, tangannya menarik tangan Gavin membuat Gavin tersenyum tulus dengan perlakuan Fredella.

Aku jatuh sejauh-jauhnya,
Bagian dimana senyumnya kian menjadi candu,
Tangisnya menjadi haram bagiku,
Dia gadisku,
Meski selalu ingin berlalu,
Namun lagi-lagi dia yang ku temu,
Dia Fredella ku,
Jangan diganggu.

***

"Baliiii .. here we go !" Ujar Tyas sumringah.

"Pokoknya gue harus foto-foto yang banyak disini." Tambah Yesi.

"Pasti." Balas Tarisa.

About Us Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang