Bagian 11

33 4 2
                                    

Semesta terlalu luas untukku, hingga aku tak tau rahasia apa yang sedang dia sembunyikan rapi dariku. — Fredella

***

Author POV

"Fre, lo suka sama Aksa ya?"

Fredella menatap Tarisa, dahinya berkerut, dia tak habis pikir dengan pertanyaan yang baru saja dilontarkan Tarisa, baginya itu sesuatu yang lucu sekaligus tak mungkin saja.

"Lo aneh-aneh aja deh." Balas Fredella sekenanya.

"Kalau enggak, kenapa lo sering jalan sama dia?" Tanya Tarisa lagi.

"Sejak kapan sih lo jadi tertarik sama kehidupan pribadi gue?"

Tarisa menatap Fredella tak percaya lalu memilih untuk menyudahi pertanyaannya karena dia tau dia tak akan pernah menemukan jawaban yang dia mau dari Fredella.

"Ah iya ya, sejak kapan gue tertarik sama urusan pribadi lo? Sorry Fre, gue kantin duluan."

Fredella mengangguk mengiyakan, dia tak mau ambil pusing dengan sikap Tarisa yang mendadak aneh padanya.

Dia kembali menatap ponselnya, membalas pesan dari Gavin yang baru saja muncul. Belakangan ini nama Gavin sering kali muncul di ponselnya. Untuk saat ini Fredella masih bisa menahan perasaannya, namun jika terus-terusan seperti ini, dia sendiri tak yakin bisa menjamin bahwa dia tak akan berharap lebih pada Gavin.

Sementara di kantin, Tarisa tak lagi dapat menyembunyikan emosinya.

"Lo kenapa sih Tar? Tiba-tiba emosian gini." Tanya Yesi yang sedari tadi memperhatikan ekspresi Tarisa.

"Enggak .. gue cuma kesel aja."

Dahi Yesi berkerut, "Tadi di kelas sebelum lo ngomong sama Fredella, lo masih oke kan?"

"Iya gue lagi kesel sama dia."

"Kenapa?"

Tarisa menghela nafas, "Lo pernah berpikiran nggak sih hidup dia sempurna? Dia selalu dapatin apa yang dia pengen?"

Yesi terdiam, dia masih mencoba berpikir, keinginan yang seperti apa yang selalu didapatkan Fredella tetapi tidak didapatkan oleh Tarisa.

"Salah satunya dia bisa deket sama Aksa, sedangkan gue enggak." Lanjut Tarisa.

Yesi menatap Tarisa serius, seolah dia sudah tau kemana pembicaraan mereka ini akan bermuara, "Wait, jangan bilang lo —" dia menggantungkan perkataannya.

"Ya enggak lah ! Ngaco !" Potong Tarisa cepat.

"Enggak apa? Emang gue mau ngomong apa?" Ekspresi Yesi yang semula serius perlahan berubah, bahkan dia mengajukan pertanyaan dengan nada menggoda.

"Lo mau bilang gue suka kan sama Aksa? Jangan ngada-ngada !" Kilah Tarisa.

Yesi terkekeh, "Iya lo suka Aksa." Putusnya.

Tarisa melotot, "Jangan kencang-kencang, ntar kalau ada anak kelas yang denger gimana?"

Yesi memelankan suaranya, "Jadi, lo nggak suka sama Fredella gara-gara Aksa?"

"Iya, dan gue bakal rebut semua orang yang sayang ke Fredella." Ujar Tarisa menggebu-gebu.

"Tapi Tar, lo kan lagi deket sama Axcelle."

Tarisa tersenyum aneh, "Asal lo tau, gue sebenernya nggak suka sama Axcelle, gue deketin dia cuma biar dapat informasi tentang Aksa aja."

Yesi menggeleng tak percaya, "Lo bener-bener gila Tar."

About Us Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang