Bagian 24

36 3 4
                                    

Dalam kisah orang lain, kau hanya bisa menjadi pemeran pembantu, atau bahkan pemeran antagonis, kau tidak akan pernah bisa menjadi pemeran utama — Fredella.

***

Author POV

Gavin mencari-cari keberadaan Fredella namun nihil, dia berinisiatif menanyakan keberadaan Fredella pada Keanu yang baru saja memasuki basecamp.

"Nu, lo tau Fredella kemana nggak?"

"Kenapa nanya gue?" Jawab Keanu tak bersahabat.

Gavin menatap Keanu tak percaya, "Lo kenapa deh Nu?"

"Nggak, gue nggak papa."

"Terus kenapa lo jadi jutek gitu?"

"Tarisa mana?" Keanu mengalihkan pembicaraan.

"Di dalam."

Tanpa berkata sepatah apapun, Keanu berjalan mencari keberadaan Tarisa. Namun belum dua langkah berjalan, Gavin menahan tangan Keanu, "Nu, dimana Fredella?"

"Pulang." Jawab Keanu menarik tangannya.

Gavin berjalan keluar basecamp namun Keanu kembali meneriakinya, "Kata dia, lo nggak perlu repot-repot nyusul dia ke rumahnya, udah ada sepupunya yang memastikan dia pulang dengan selamat."

Mendengar perkataan Keanu, Gavin semakin bingung dengan apa yang baru saja terjadi di antara Fredella dan Keanu.

Namun dia memilih untuk tak memikirkannya lebih dalam, dia kembali melanjutkan langkahnya dan kali ini tujuannya adalah pulang.

Sementara di dalam basecamp, Keanu menarik tangan Tarisa, memaksa gadis itu untuk pulang.

"Nu, lo kenapa? Tangan gue sakit." Seru Tarisa.

"Ikut gue pulang, sekarang !" Wajah serius Keanu membuat nyali Tarisa menciut, dalam diam dia mengikuti langkah Keanu.

"Seru nih kalau ada drama-drama kaya gini." Gumam Rudi yang menatap kepergian Keanu dengan Tarisa.

Sementara di dalam mobil, Keanu masih saja diam. Dia tak tau harus berkata apalagi pada sepupunya ini, dia malu pada Gavin dan Fredella, sangat. Dia merasa bahwa dia telah menghadirkan petaka bagi hubungan Gavin dan Fredella.

Andai saja dia tak pernah menyetujui ide Tarisa untuk mengajak gadis itu ke basecamp, mungkin ceritanya tak akan menjadi seperti ini.

"Nu, lo kenapa sih? Fredella cerita yang enggak-enggak ya ke elo?" Tanya Tarisa yang tak tahan dengan sikap Keanu.

"Lo kenapa harus sejauh ini si Tar?" Keanu berbicara dengan nada tak percaya sekaligus kecewa.

"Bener kan kata gue, pasti Fredella ngomong yang enggak-enggak ke elo." Tebak Tarisa.

Keanu menepikan mobilnya, menatap Tarisa dengan amarah yang sudah tak bisa ditahan lagi, "Fredella lagi Fredella lagi. Kalau lo salah, bisa nggak sih lo ngaku aja kalau lo salah dan minta maaf? Bukan malah lempar batu sembunyi tangan?"

"Gue nggak paham sama perkataan lo Nu, lo tuh kenapa?" Tarisa masih berusaha membela diri.

"Lo tau maksud perkataan gue, lo tau bener apa yang lagi gue bahas !" Nada bicara Keanu naik.

"Nu, lo jangan percaya sama apa yang di omongin Fredella, lo harusnya percaya sama gue, sepupu lo sendiri." Tarisa berusaha meyakinkan sepupunya yang sudah terlihat menyeramkan.

"Gimana gue bisa percaya sama Fredella saat dia bahkan nggak ngomong apapun ke gue?" Tanya Keanu frustasi.

Tarisa terdiam.

About Us Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang