Ada yang lebih pedih dari luka,
Yaitu saat orang lain berpikir kau hanya pura-pura terluka.***
Author POV
"Mau ke basecamp nggak? Atau mau balik aja?" Tanya Gavin yang masih terfokus pada jalanan.
Fredella mengangguk, "Boleh deh."
"Yaudah, kita ke basecamp ya." Putus Gavin.
Gavin melajukan mobilnya menuju basecamp, tak sampai 10 menit, mobil Gavin telah terparkir di halaman basecamp klub e-sport nya. Dia mempersilahkan Fredella turun.
"Bee kamu lapar nggak?" Tanya Gavin mengingat keduanya belum sempat makan.
"Sedikit." Jawab Fredella.
"Aku cari makan dulu aja ya?"
"Eh enggak, di dalam ada mie kan? Aku bisa kok bikin mie instan atau pop mie nanti." Cegah Fredella.
Gavin mengangguk lalu melanjutkan langkahnya, "Yaudah kamu langsung ke dapur aja ya?"
Fredella mengangguk, "Kamu mau?"
"Boleh."
"Yaudah aku langsung ke dapur ya." Keduanya berpisah di depan pintu.
Gavin menyapa teman-temannya.
"Tumben sendirian?" Tanya Keanu.
"Ada Della kok, lagi di dapur, katanya lapar mau bikin mie." Jelas Gavin yang sudah fokus pada ponselnya.
Keanu mengangguk, hari ini dia juga mengajak Tarisa karena Tarisa selalu saja meminta Keanu untuk mengajaknya jika ada acara di basecamp.
"Tuh ada Fredella di dapur, katanya lo juga lapar." Keanu berbicara pada Tarisa.
"Yaudah gue ke dapur dulu." Tarisa bergegas meninggalkan ruangan itu menuju dapur.
Sesampainya di dapur, dia mendapati Fredella yang sedang menuangkan air panas ke dalam cup pop mie yang baru saja dibukanya.
Sebuah ide jahat terlintas di pikiran Tarisa, dia berjalan cepat dan menabrak bahu Fredella, membuat gadis itu terkaget lalu menumpahkan panci berisi air panas yang ada di genggamannya.
"Aw !" Pekik Tarisa keras hingga suaranya terdengar sampai luar dapur, membuat orang-orang berdatangan ke dapur.
Tarisa memegangi jarinya yang sedikit terkena tumpahan air panas, sedang Fredella masih menatap Tarisa tak percaya, masih dalam keadaan shock dengan hal yang baru saja menimpanya.
Mendengar suara Tarisa, semua orang di depan langsung berlari menuju dapur, takut hal-hal buruk terjadi disana.
Gavin lalu berlari mendekati Tarisa yang terlihat begitu kesakitan, "Lo nggak papa Tar?"
"Fredella numpahin air panas, tangan gue kena." Jelas Tarisa.
"Ayo ke depan gue obatin." Gavin yang terlihat khawatir bergegas menjauhkan Tarisa dari Fredella tanpa sepatah kata apapun.
Fredella mundur hingga bahunya berbenturan dengan dinding dapur, dia masih tak percaya dengan apa yang baru saja dia lihat.
Dia seperti mengalami dejavu, teringat pada hari dimana Aksa menjauhkannya dari Tarisa, dan kali ini Gavin juga melakukan hal serupa tetapi dengan cara yang berbeda.
Keanu yang melihat ekspresi Fredella bergegas mendekati gadis itu, dengan nada khawatir dia bertanya, "Fre, lo nggak papa kan?"
"Antar gue ke apotek please." Fredella bersuara pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
About Us
Teen FictionAku selalu bertanya kenapa dia suka musik keras? Sedang aku? Aku tidak menyukai itu, karena ku pikir hidupku sudah terlalu keras. - Fredella Ayunindya. Fredella selalu mengeluh tentang kesukaan Aksa, mereka berdua bak dua sisi mata uang yang berbeda...