44 : Hadiah

3.1K 348 200
                                    

"SELAMAT ULANG TAHUN, ISTRIKU!!!"

Tapi sayangnya tatapan gue terfokus pada sebuah kereta bayi warna merah muda yang berisi tiga bayi.

Tapi sayangnya tatapan gue terfokus pada sebuah kereta bayi warna merah muda yang berisi tiga bayi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mas Lino! Itu bayi siapaaa???!!!"

"Itu boneka, Aleena." Mas Lino gendong tiga boneka bayi itu, terus yang satunya dikasih ke gue.

"Ngapain beli boneka?? Terus kenapa harus boneka bayi?? Aku kan bukan anak kecil."

"Simulasi."

"Simulasi apaan coba? Emang ujian pake simulasi segala?! Mas, daripada beli boneka, mendinganㅡ"

"Bikin bayi asli?"

"K-kok bayi asli??"

Mas Lino langsung ngerebut boneka bayi di tangan gue dan menaruhnya kembali ke dalam kereta bayi.

"Kalo kamu gak mau, ya udah. Boneka-boneka bayi ini buat anak-anak kita suatu saat nanti." Katanya dengan nada jutek.

Di belakang Mas Lino gue senyum, lalu beralih memeluk punggungnya.

"Aku kira Mas Lino lupa sama ulang tahun aku."

"Emang lupa."

"Hah??"

"Tadi inget aja pas liat kamu habis dilempar telur sama terigu."

"Ihh, masa sih??!!"

"Ya enggak lah..." Mas Lino tertawa, kemudian berbalik menghadap gue. Kedua tangannya menangkup wajah gue. "Selamat ulang tahun ya Aleena sayang."

"Makasih, Mas..."

"Doa saya buat kamu, semoga di usia kamu yang sekarang dan seterusnya pikiran dan perilaku kamu semakin dewasa, selalu sehat, selalu bahagiaㅡ"

"Sama Mas lino selamanya." Potong gue.

Mas Lino menghela napasnya kemudian senyum, "Makasih udah pilih saya diantara banyaknya pilihan yang Tuhan kasih buat kamu."

"Dan Mas Lino adalah pilihan terakhir Tuhan buat aku."

"Makasih udah nyaman tinggal sama saya, semoga seterusnya kita akan begini selalu."

"Aamiin... dan..."

"Dan apa?"

Gue memegang bahu Mas Lino dan mendaratkan satu kecupan di pipinya.

"Makasih ya, kamu udah mau jadi suami aku dan menerima segala kekurangan aku. Maaf juga aku selalu bikin Mas Lino jengkel karena sifat kekanak-kanakanku. Aku janji, mulai dari hari ini aku benar-benar akan berbakti sama Mas Lino selaku suami aku. Makasih kamu udah bikin aku nyaman, dan sebagai balasannya aku mau bikin Mas Lino juga nyaman sama aku terus, dan aku akan menuruti semua yang Mas Lino suruh. Asal jangan jadiin aku sebagai pembantu aja."

Kalimat terakhir gue berhasil membuat Mas Lino ketawa. "Bener kamu mau nurutin semua yang saya suruh?"

"Iya!"

MTMH 2 | Lee Know [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang