MTMH 2 | Lee Know [✓]

66 : Para Bucin Aleena

April 2024,

"Leona sayang! Isi bensin dulu sini, jangan lari-larian lagi!"

"Aku udah kenyang, Maaaaa!"

"Kamu baru makan lima suap apanya yang kenyang??!! Ayo makan lagi!"

"Gak mau, iihhh!"

"Ayo makan!"

"Aleena!"

Gue menoleh ke belakang, ada Mas Lino yang lagi berdiri sambil berkacak pinggang.

"Papaaaaa!!!" Leona berlari memeluk kaki Mas Lino, lalu Mas Lino langsung menggendong Leona.

Ngadu sana, ngadu!

"Kenapa sayang?"

"Mama jahat! Pelut aku kan udah gede, tapi Mama nyuluh aku makan telus, Pa! Tadi aku dipukul cama Mama!"

Selanjutnya Mas Lino menatap gue dengan tatapan datarnya.

"Tapi aku nda nangis tau Pa! Aku hebat kan, Pa??"

"Iya sayang, princess-nya Papa emang hebat banget! Gak ada tandingannya!"

Gue cuma diam berdiri doang liatin mereka asik bercanda.

"Jagain Leona, aku mau siap-siap ngampus."

Gue menaruh mangkuk bubur ayam yang masih tersisa separuh mangkuk lagi di atas teras rumah, lalu bergegas masuk ke dalam rumah.

***

Selain berstatus sebagai seorang istri dan seorang ibu, gue juga sekarang punya status baru sebagai seorang mahasiswi kampus semester dua.

Bulan september tahun 2023 kemarin gue baru mulai masuk kuliah. Awalnya Mas Lino menyuruh gue untuk mulai berkuliah tahun 2022 tapi gue gak mau karena usia Leona masih tujuh bulan.

Sekarang usia Leona udah menginjak usia dua tahun. Di setiap gue ngampus, Leona bakalan ikut Mas Lino ke sekolah, dia nemenin Mas Lino ngajar. Menurut gue, ada untungnya juga bawa Leona ke sekolah. Karena di sana Leona bisa menjadi penolak bala untuk para murud-murid centil yang katanya naksir sama Mas Lino.

Sedangkan gue di kampus, aura gue semakin keluar. Percaya enggak percaya, beberapa cowok di sana ada yang naksir gue. Bahkan udah pernah ada yang nembak gue. Tapi gue stay calm aja, gak tau aja mereka kalau gue ini aslinya udah punya laki dan anak satu.

Kata Ningsih penyebab gue bisa laris manis di kampus karena adanya perubahan dalam tubuh gue, yaitu pantat berisi, dan bagian dada pun berisi. Perubahan di tubuh gue kan karena ulah Mas Lino dan karena udah lahiran. Jadi ya wajar aja kalau gue semok.

"Aleena,"

Gue berbalik dan menoleh ke seorang laki-laki yang bawa buku tebel warna kuning.