40 : Kondisi Harris

2K 340 105
                                    

Mamanya Harris memutuskan telpon begitu kami selesai berbicara. Tubuh gue langsung lemas dan terduduk begitu aja dengan air mata yang memaksa keluar.

"Lin, Harris kenapa?" Tanya Mas Lino sambil ikut terduduk dengan kedua tangannya yanh memegang bahu gue.

"Feeling gue gak enak, Lin. Jelasin ke kita soal Harris sekarang." Tambah Hanif.

"Ha...Harris..." Rasanya susah banget buat ngomong.

"Tenang dulu Lin, tarik napas dulu."

Gue mengikuti arahan Mas Lino untuk menarik napas dan membuangnya. Setelah merasa sedikit tenang, gue pun mengatakan semuanya ke Mas Lino dan Hanif yang udah nunggu jawaban gue.

"Mamanya Harris bilang, Harris baru aja kecelakaan motor. Sekarang dia lagi di rawat di rumah sakit."

"Hah?? Harris kecelakaan?? Lin, gak usah bohong ah." Suara Hanif bergetar, Hanif begitu karena Harris itu sahabatnya.

"Hanif, kamu ikut sama kita ke rumah sakit sekarang. Ayo!"

***

Begitu tiba di rumah sakit, Mas Lino menanyakan kepada seorang resepsionis tentang letak di mana ruang rawat Harris. Ternyata Harris masih ditangani di ruang UGD. Hanif lari duluan kemudian gue dan Mas Lino menyusul dari belakang.

Setibanya di depan ruang UGD, gue melihat Mamanya Harris yang terus menangis dengan Hanif yang mengintip dari jendela kecil yang berada di pintu ruang UGD.

"Tante..."

"Aleena!"

Mamanya Harris langsung memeluk gue dengan terus terisak, dan itu membuat gue juga kembali menangis.

"Harris Lin, Harris..."

"Iya, Tante. Kita berdoa sama-sama supaya Harris cepat sadar dan kembali dengan kita." Kata gue yang memberi ketenangan, walaupun gue sendiri gak bisa tenang.

Gue membawa Mamanya Harris untuk duduk di kursi, Mas Lino duduk di sebelah gue, sedangkan Hanif terduduk bersandar di tembok dengan terus menutup wajahnya.

"Tante, Harris kenapa bisa kecelakaan? Tadinya Harris lagi kemana?"

"Sebenarnya saat tadi sore Tante sempat bertengkar dengan Harris. Tante meminta Harris untuk kembali membawa kamu ke rumah, tapi Harris malah marah-marah sambil bilang kalo kamu dan Harris udah gak ada hubungan apa-apa lagi..."

"...Tapi Tante gak yakin sama yang dibilang Harris. Karena saat setiap Harris lagi tidur setelah kecapekan, dia selalu menyebut nama kamu di tengah-tengah tidur nyenyaknya, Lin."

Gue menarik napas sambil menahan air mata.

"Tadi dia kecelakaan tunggal?" Kali ini Mas Lino yang bertanya.

"Iya, kecelakaan tunggal. Menurut saksi warga sekitar, tadinya Harris mau menghindari salah satu gerobak pedagang kaki lima, dan akhirnya motor Harris naik ke atas trotoar dan menabrak tembok."

Mamanya Harris menatap gue, "Kepala Harris keluar banyak darah, Lin..."

Gue kembali menenangkan Mamanya Harris dengan cara memeluknya. Dada gue terasa sesak. Dulu saat kita masih pacaran, Harris selalu bilang katanya saat dia lagi tidur, suka manggilin nama gue, dia tau karena Mamanya yang suka bilang. Kata Harris, dia begitu karena dia sangat sayang sama gue. Hingga sekarang pun dia masih begini, ternyata Harris belum bisa menerima kenyataan kalau gue udah gak bisa sayang lagi sama dia.

MTMH 2 | Lee Know [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang