"Udahan Dramanya?"
Gue hampir loncat, dan pas tau siapa makhluk yang tiba-tiba bersuara gue lebih-lebih kaget lagi.
"Pak Lino??!! Ngapain di situ??!!"
"Nungguin kamu."
Pak Lino langsung bukain gerbang rumah, kemudian gue masuk.
"Ohh... udah turun derajat jadi pak satpam ya?"
Pak Lino cuma mendelik, "Kenapa baru pulang? Diajak ke mana sama Harris?"
"Ihh... Kok kepo??" Gue menggoda dia. "Pak Lino ngapain di rumah saya?"
"Masuk aja dulu, udah ditungguin sama Bunda kamu."
Pak Lino masuk duluan ke dalam rumah gue, sedangkan gue berjalan di belakangnya.
"Oh iya Aleena,"
Terpaksa gue berhenti karena Pak Lino berbalik.
"Apa?"
"Itu beleknya tolong dibersihin dulu."
"Hah? Belek?"
Buru-buru gue langsung mengambil mutiara di mata dengan membelakangi Pak Lino.
IIIIHHHH BENERAN ADA BELEK!!! Berarti tadi pas lagi sama Harris...
"Buruan!"
"Eh, iya!"
***
"Tadi Bunda udah nanya ke Lino, mau pilih undangan pernikahan yang mana. Tapi kata Lino, suruh kamu aja yang milih. Jadi sekarang kamu pilih Lin, undangan mana yang paling kamu suka untuk mengundang kerabat kita ke pernikahan kalian nanti?"
Gue terdiam menatap kelima undangan pernikahan yang berjejer di atas meja.
KAMU SEDANG MEMBACA
MTMH 2 | Lee Know [✓]
Fiksi PenggemarKisah perjodohan Aleena dengan Harlinoㅡguru olahraganya di sekolah, yang awalnya najis-najisan lama-lama jadi sayang-sayangan.