60 : 0320

1.7K 306 191
                                    

Semenjak perkenalan di lorong lantai sepuluh pada hari itu, gue dan Haikal jadi sering bertemu. Bertemu tanpa sengaja, lalu menggores rasa.

Bukan perihal rasa semisal suka, melainkan membuat gue merasa bahwa Harris masih berada dekat dengan pandangan gue.

Kalau soal sifat, Haikal sama sopannya dengan Harris. Cuma gue gak terlalu tau banyak karena kita gak terlalu dekat, lagipula bertemu pun hanya sekedar saling menyapa aja.

Mas Lino belum mengetahui soal Haikal. Gue hanya takut membayangkan seperti apa respon Mas Lino begitu mengetahui bahwa ada laki-laki berwajah persis seperti Harris yang tinggal di gedung apartemen yang sama dengan kita.

Hanif sering meminta izin gue untuk main ke sini, bukan ke apartemen gue, melainkan main ke lantai sepuluh tempat tinggalnya Haikal dan Felix. Hanif selalu bilang bahwa dia sangat merindukan Harris. Dan dengan bertemunya Hanif dengan Haikal, kerinduan Hanif untuk Haikal seketika menghilang. Gue juga paham dengan perasaan Hanif, apalagi Hanif dan Harris udah bersahabat dari lama.

Kandungan gue saat ini udah berusia tiga puluh enam minggu, atau lebih tepatnya sembilan bulan. Diperkirakan sekitar sepuluh hari lagi, buah hati gue dengan Mas Lino akan segera lahir ke dunia.

Selama masa kehamilan trimester ketiga, gue mengalami banyak keluhan, salah satunya yaitu sering buang air kecil. Percaya gak percaya, setiap gue lagi ketawa ngakak sama bersin pun, gak sengaja air kencing gue keluar. Jadinya gue lebih sering memakai pembalut karena suka tiba-tiba ngompol.

Keluhan lainnya yaitu kaki gue membengkak. Pembengkakan pada kaki itu wajar sih bagi setiap ibu hamil. Jadi gue masih suka kaget karena dulu badan gue kurus dan sekarang malah berisi. Dan berbagai macam keluhan lainnya yang gue alami selama masa hamil tua ini.

Dua minggu yang lalu gue diantar sama Mas Lino pergi ke rumah sakit untuk melakukan USG. Dengan USG terakhir saat kehamilan, gue dan Mas Lino jadi mengetahui bagaimana kehidupan di dalam perut gue. Kami berdua bisa melihat wajah anak kami, kedua tangan dan kakinya yang mungil, dan pastinya kami udah mengetahui apa jenis kelamin anak kami. Penasaran? Nanti aja, hehe.

Segala persiapan untuk persalinan semuanya udah di atur. Mas Lino juga udah memilih rumah sakit yang tepat untuk persalinan nanti. Kamar gue pun udah dihias semenarik mungkin. Tempat tidur bayi pun udah disiapkan dan diletakkan di pojok ruang kamar.

Dan sekarang, gue tinggal menyiapkan mental untuk persalinan nanti yang kemungkinan akan dilaksanakan pada pertengahan bulan januari.

Dan sekarang, gue tinggal menyiapkan mental untuk persalinan nanti yang kemungkinan akan dilaksanakan pada pertengahan bulan januari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sayang,"

Gue yang tengah mengaduk teh hangat yang udah dicampuri dengan gula pasir kini menoleh ke belakang, ada suami gue dengan penampilan kusutnya khas orang baru bangun tidur.

"Pagi..." Sapa gue sambil mengecup bibir Mas Lino.

"Bikin apa, hm?" Mas Lino memeluk gue dari belakang, sesekali dia mencium pucuk kepala gue.

MTMH 2 | Lee Know [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang