22 : Epilog Harris & Aleena

2.3K 402 226
                                    

Di sinilah gue sekarang, di dalam sebuah gudang sekolah tempat penyimpanan meja dan kursi yang udah rusak, bersama Harris. Awalnya gue gak mau, tapi gue juga punya niatan untuk memutuskan sesuatu yang udah gak ada harapannya lagi.

Saat ini gue dan Harris duduk saling berhadapan, dengan jarak dua meter. Gue yang pengen kita berjarak.

"Kamu belum jawab pertanyaan aku tadi, kaki kamu kenapa?"

"Jatuh."

"Jatuh di mana?"

"Di tangga."

"Kenapa bisa jatuh? Kamu buru-buru?"

"Takdir."

Gue memberanikan diri untuk menatap kedua matanya. "Kemarin kamu ke mana?"

"Kamu tau."

"Tau apa?"

"Kamu liat semuanya."

"Liat apa sih?"

"Di parkiran, aku sama Helena ciuman."

Kedua tangan gue terkepal, mata gue memanas, dan gigi gue menggertak.

"Kamu liat itu semua di dalam mobilnya Pak Lino," Harris menatap gue tajam. "suami kamu."

Gue terkejut setengah mati, "Ka-kamu tau dari mana? Sendy?"

"Dari Om aku." Jawabnya yang membuat gue bingung. "Dokter yang merawat kakeknya Pak Lino di rumah sakit itu, Om aku. Dia cerita sambil ngefotoin kalian yang lagi ijab qabul. Awalnya aku enggak peduli karena bukan urusan aku. Tapi pas aku liat fotonya, ternyata kamu sama Pak Lino."

Air mata gue lolos dari tempatnya, tubuh gue pun melemas. Dari jarak dua meter ini, gue juga bisa melihat sorot mata Harris gak selembut seperti biasanya, rahangnya pun mengeras.

"Kamu juga liat Pak Lino yang lagi mergokin aku sama Helena di parkiran, dia bawa aku ke sini. Helena gak ikut, karena aku yang nyuruh buat jangan ikut. Kamu tau, aku sama Pak Lino bicarain hal apa?"

Gue terdiam menunggu kelanjutannya.

"Aku bilang semuanya sama Pak Lino, kalo aku tau soal hubungan kamu sama Pak Lino yang sebagai suami istri."

"Jadi... dari kemarin Pak Lino udah tau kalo kamu mengetahui soal pernikahan aku sama Pak Lino?"

"Ya. Pak Lino gak bilang sama kamu, karena aku yang minta. Aku bilang biar aku sendiri yang ngomong sama kamu."

Gue menunduk, ternyata rok gue udah basah karena air mata gue yang berjatuhan.

"Pak Lino juga gak ngelaporin soal aku sama Helena ke pihak sekolah. Karena kalo Pak Lino sampe ngaduin ke pihak sekolah, aku juga bisa cerita ke semua warga sekolah, kalo di sekolah ini ada seorang guru yang menikahi anak muridnya."

Gue menelan air ludah gue susah-susah, "Tapi... kenapa kamu sama Helena... harus ciuman?"

"Masih mending mana, ciuman sama tidur bareng?"

Gue terisak, gak bisa menahannya lagi. Tangisan yang selalu Harris benci saat mendengarnya. Dulu kalau dia denger gue nangis begini, dia langsung tenangin gue. Tapi sekarang enggak, dia cuma melihat gue dengan sorot mata tajam yang baru hari ini gue liat selama satu tahun kita kenal.

"Maaf..."

"Udah aku maafin."

Gue pikir Harris brengsek, tapi dia begini karena dia hanya merasa sakit hati dan terkhianati.

"Lima hari lagi, hari jadi hubungan kita yang ke satu tahun."

Gue kembali menoleh menatap Harris.

MTMH 2 | Lee Know [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang