54 : Bertemu Lagi

1.8K 336 186
                                    

"Gue tadi hampir aja ketinggalan handphone kalo lo gak tanya."

"Ya lagian lo jadi orang rusuh banget anj*ng bukannya santai aja hahahahaha!"

Kedua mata gue membulat sempurna.

Suara itu... Suara tawa itu... Memang suara milik Harris...

Kedua kaki gue hendak mengejar Harris, namun rasanya susah untuk bergerak. Hingga akhirnya Harris dan satu orang temannya hilang dari pandangan gue karena berbelok ke arah kiri.

Kemudian gue mengatur deru napas gue yang semakin tidak karuan. Setelah dirasa pernapasan gue kembali normal, dengan langkah berat gue kembali menghampiri Mas Lino yang menunggu gue di dalam restoran.

"Mas,"

"Baru aja mau aku telpon." Kata Mas Lino sambil memasukkan kembali hp-nya ke dalam saku celananya. "Kok lama? Di toilet gak terjadi apa-apa kan?"

Gue menggelengkan kepala, "Enggak."

"Ya udah, yuk kita pulang sekarang. Aku udah bayar juga."

Kayaknya gue gak usah cerita sama Mas Lino soal tadi gue liat sosok Harris. Atau mungkin sebenarnya tadi gue hanya lagi berhalusinasi.

***

Tiba-tiba gue kepengen makan mie samyang. Di rumah gak nge-stok, pengen beli tapi Mas Lino belum pulang.

TAPI GUE PENGEN BANGEEEEETTT!!!

Daripada nanti anak gue ngiler terus, mendingan gue nekat beli mie samyang di minimarket samping gedung apartemen. Untungnya sih minimarketnya deket, jadinya gue semakin nekat.

"Mbak Aleena?"

Saat gue selesai menutup pintu, gue pun berbalik dan menemukan Mbak Selina yang juga baru keluar dari apartemennya.

"Mbak Aleena mau ke mana?"

"Mau ke minimarket, Mbak."

"Wahh, kebetulan saya juga mau ke sana, mau beli rokok buat suami saya. Barengan aja yuk!" Mbak Selina membantu memapah gue jalan dengan memegang lengan gue. "Mbak Aleena mau beli apa emangnya?"

"Tiba-tiba pengen makan mie samyang, Mbak."

"Loh... ngidam?"

"Iya kayaknya."

"Kok nekat banget sih pergi sendiri?" Tanya Mbak Selina. "Untungnya pas-pasan sama saya tadi, bahaya loh Mbak Aleena yang lagi hamil gede gini jalan sendirian."

"Tapi deket kok, Mbak."

"Walaupun deket jangan disepelein, Mbak. Kalau Mbak mau ke mana-mana dan Mas Harlino-nya lagi pergi, Mbak bisa minta saya buat anterin Mbak. Lagipula sekarang saya kan full 24 jam di apartemen aja, gak keluyuran lagi kayak dulu."

"Iya, Mbak. Makasih banget."

Bener sih, Mbak Selina ini aslinya baik banget. Jadi semakin ngerasa bersalah kan gue...

"Saya juga lagi ngisi loh, Mbak."

"Serius Mbak Sel??"

Mbak Selina mengangguk, "Kemarin habis ke dokter kandungan, katanya janinnya baru berusia lima minggu, Mbak."

"Waahhh... Nanti sekolahnya bisa bareng dong?? Selamat ya, Mbak Selina..."

"Sekalian kita besanan juga gapapa Mbak, itu pun kalo kelamin anak kita enggak sama."

Sepanjang jalan kita berdua ngobrol terus, sampai gak kerasa sekarang kita udah berada di depan minimarket.

"Mau belanja banyak juga, Mbak?" Tanya gue ke Mbak Selina yang baru aja mengambil keranjang berwarna merah yang disediakan di dalam minimarket.

MTMH 2 | Lee Know [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang