Extra Part

4.9K 370 27
                                    

Setelah banyak masalah yang di lalui, baik itu yang berat atau pun hanya masalah yang ringan. Akhirnya kehidupan mereka berdua sudah kembali normal seperti biasa, di tambah lagi dengan kehadiran anak laki-laki berkulit putih yang kini tengah sibuk dengan pensil warnanya.

Syailendra Bian Atmaja, namanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Syailendra Bian Atmaja, namanya. Putra sulung dari pasangan Ali dan Prilly. Sikapnya hampir sama dengan Ali, dingin dan tidak banyak bicara. Tapi dia memiliki sifat disiplin yang kuat.

"Bian, mama boleh minta tolong?" Kata Prilly yang sedari tadi memperhatikan anak sulungnya itu.

Bian menatap Prilly lalu mengangguk. "Boleh."

"Karena mama lagi sedih di tinggal sama papa kamu, jadi sebagai gantinya kamu harus peluk mama." Ucap Prilly dengan nada memohon.

Bahkan di usia Prilly yang sudah lebih dari dua puluh tahun tetap saja masih manja dan kekanakan. Apalagi setelah di tinggal Ali ke luar kota untuk membuka cafe baru selama seminggu, dia tak segan untuk selalu bermanja-manja dengan Bian.

Bian menghela nafas kasar lalu merapikan alat gambarnya dan berjalan mendekati Prilly.

"Mama jangan sedih." Kata Bian dengan nada datar.

Prilly tersenyum samar. "Mama nggak sedih sayang, kan ada Bian yang selalu nemenin mama."

Prilly memeluk Bian erat seraya mencium kedua pipi gembul anak itu. Dia heran kenapa anaknya bisa seganteng ini dan sedewasa ini di saat usianya baru menginjak lima tahun.

"Bian nggak mau di cium." Kata Bian dengan tangan yang menahan bibir Prilly dengan tangannya.

"Kenapa? Bian udah nggak sayang mama lagi ya." Prilly mengatakannya dengan raut wajah sedih.

Bian menggeleng pelan. "Bian maunya nyium mama, bukan mama terus yang nyium Bian." Balas anak yang sudah fasih berbicara itu.

"Huaa anak mama romantis banget sih, kan jadi bikin kangen sama papa." Rengek Prilly sambil memeluk sang anak.

"Kayanya ada yang kangen papa nih."

Prilly dan Bian menoleh kebelakang dan betapa terkejutnya ternyata yang datang tersebut adalah Ali dengan koper disampingnya.

Tidak ada adegan anak yang berlarian dan langsung memeluk sang ayah, melainkan malah sang istri yang begitu cepat memeluk tubuh suaminya. Prilly langsung menghujami Ali kecupan ringan di seluruh wajahnya.

"Sayang aku belum mandi loh."

"Biarin. Kamu tetap wangi kok."

Bian menggelengkan kepalanya melihat tingkah laku sang mama yang mirip seperti Cia, teman sekelasnya yang cerewetnya dan bawelnya sama seperti Prilly.

"Kamu bilang pulangnya masih dua hari lagi. Kok bisa sekarang sih?"

"Sengaja! Mau ngasih surprise sama kamu dan Bian."

Cinta Seorang BadboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang