Karena ketidaksukaan Ali terhadap pelajaran sejarah jadi dia memilih untuk bolos. Karena teman-temannya setia kawan, jadi mereka juga ikut bolos. Jadilah sekarang mereka ber enam sedang berada di markas belakang sekolah.
"TU WA GA PAT.."
"KALAU CINTA SUDAH MEMBARA..."
"AHHA AHHA.."
"RINDU JADI MENGGEBU-GEBU..."
"UHHU UHHU.."
"JANJI-JANJI SERIBU JANJI.."
"JANJI APEL DI MALAM INI..."
"PACAR KU ADA BANYAK..."
"AHHA AHHA..."
"MALAM MINGGU JADI KELABU..."
"UHHU UHHU..."
Leon, Aksa dan Rian sedang bermain tiktok dengan bermain secara bergantian, memenuhi layar dengan efek zoom. Revan dan Nio di buat pusing dengan tingkah absurd ketiganya.
"Berisik bego." Geram Nio yang sudah menahan kesal dengan mereka.
"ASTAGAFIRULAH BANG NIO, DOSA LOH NGUMPAT GITU." Aksa mengelus dadanya seolah memberikan isyarat agar Nio bersabar.
"Lo yang dosa, ganggu ketenangan orang aja." Ujar Nio ketus kemudian kembali merebahkan tubuhnya di atas kursi panjang yang sudah ada bantal.
"Lo berdua curang. Masa gue cuman kebagian yang ahha ahha sama uhhu uhhu doang." Kesal Rian dengan wajah masam.
"Yaudah lo bikin aja sendiri! Biar muka lo semua yang nongol." Leon memilih untuk duduk sambil mengencek hasil video mereka.
"Mabar kuy. Bosen nih gue." Ajak Revan.
"Ogah! Lo masih master." Cibir Leon dengan nada mengejek.
"Master ndas mu. Gue itu udah pangkat paling atas bego."
"Ayok van, mabar." Kata Nio yang sudah login dalam game. Revan mengacungkan jempolnya.
"Gue ikut woy." Kata Aksa yang ikut nimbung di samping Nio.
"Bentar gue juga, kalo lo pada kaga ngajak gue yang ada kalian malah kalah." Kata Rian.
"Gue ikut." Ucap Ali singkat.
"Ngomong nggak bayar kali, Li." Cibir Leon.
Mereka berlima mabar bermain game online yang sedang booming saat ini. Leon lebih memilih video call dengan para cewek-cewek nya. Bukan hanya satu, tapi ia video call langsung secara berlima. Dengan Aksa cowok seorang, dan empat wanita lainnya.
Enemy Has Slain.
Double Kill.
Tripple kill.
Maniac.
Shut down.
"ANJING, BABI SIALAN." Teriak Ali sehingga membuat para sahabatnya kaget.
Rian tersentak kaget hampir saja handphone di tangannya itu jatuh kalau saja tidak di pegang nya dengan erat, " kaget gue, bego."
"Sabar bos! Bukan rejeki lo." Ucap Nio.
"Kasian gagal savage. Maruk sih lo." Kata Aksa sambil tertawa geli.
"Santuy aja Li, yang penting menang." Kata Revan sambil menepuk pundak Ali.
Ali mendelik tak suka pada mereka," sialan lo pada."
Gara-gara gagal savage Ali langsung berhenti bermain. Ia memilih untuk mengambil sebatang rokok untuk di hisapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Seorang Badboy
Ficção AdolescenteJatuh cinta dengan seorang Badboy bukanlah impiannya. Tapi apa boleh buat jika takdir berkata lain. Berawal dari tabrakan tak sengaja di koridor sekolah hingga menjadi asisten seorang Badboy. Benci jadi cinta adalah hal yang lumrah bagi manusia. Te...