32. Cinta Seorang Badboy.

5.2K 565 30
                                        

Acara perayaan hari jadi sekolah Andromeda yang ke dua puluh lima berlangsung cukup meriah. Mendatangkan seorang dj ternama serta mengundang penyanyi papan atas. Makanan yang di pesan dari restoran ternama sehingga tak perlu di ragukan lagi rasanya.

Belum cukup sampai di situ. Pemilik sekolah ini pun juga memberikan hiasan yang sangat megah untuk acaranya. Lampu-lampu yang di biarkan menyala di sepanjang jalannya. Serta lampu panjang yang menjuntai indah di langit-langit.

Acaranya ini tidak menentukan tema baju yang akan di pakai. Mereka membebaskan baju apa yang hendak di pakai oleh para siswa dn siswi.

 Mereka membebaskan baju apa yang hendak di pakai oleh para siswa dn siswi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aksa menatap takjub dengan mulut yang menganga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aksa menatap takjub dengan mulut yang menganga. "Ini beneran sekolah kita? Mewah banget coy, astaga." Ucap Aksa dengan mata yang berbinar-binar.

"Berasa di Disneyland gue. Tinggal nunggu tuan putrinya aja nih." Timpal Rian seraya melirik cewek-cewek yang berlalu-lalang di hadapannya. Kalau nggak mata keranjang bukan Rian namanya.

Leon melirik malas pada salah satu cewek yang sedang bergelayut manja di tangannya. Kalau bukan cantik, nggak akan mungkin ia ajak. "Nyesel gue ngajak ni cewek satu." Bisik Leon pada Revan.

Revan memutar bola matanya malas. Bukannya tadi ia sudah melarang Leon untuk membawa cewek, tapi cowok itu tetap kekeh. Lihat kan apa yang terjadi. "Kan udah gue bilangin dari kemaren. Lo nya aja batu." Balas Revan tanpa minat.

Leon mendengus sebal pada Revan, kemudian ia beralih menatap cewek di tangannya ini. "Baby, kamu sama temen-temen kamu dulu ya. Aku ada urusan sama mereka." Ujar Leon dengan nada lembut yang di buat-buat.

Laura mencebikkan bibirnya agar terlihat imut di depan Leon. Tapi di mata Leon bukan terlihat imut malah terlihat menjijikan. "Nanti kamu samperin aku kan?" Tanyanya dengan nada yang sengaja di buat centil.

"Pasti, baby." Laura mengangguk lalu pergi meninggalkan Leon yang sedang membersihkan tangannya akibat gelayutan dari Laura.

"Besok gue putusin tu cewek." Kata Leon dengan wajah kesal.

"Makanya cari cewek yang bener, jangan modal tampang doang." Cibir Nio yang sudah mulai jengah dengan sifat Leon. Nio sangat amat tidak menyukai sifat Leon yang suka mempermainkan perempuan. Menurutnya, perempuan itu makhluk yang harus di jaga, bukan untuk di jadikan mainan.

Cinta Seorang BadboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang