Humor ku hanya sebatas kalian menghujat Ratu. Ngakak sih aku baca coment kalian yang kesel sama Ratu.
Sebelum membaca vote dulu dong!
Hancur sudah. Hidupnya sekarang benar-benar hancur. Awalnya kehilangan seorang ibu dan sekarang kehilangan sesuatu yang paling berharga dalam dirinya. Belasan tahun di jaganya namun dengan gampang laki-laki itu merebutnya.Dengan tangis yang belum mereda, Prilly memunguti pakaiannya satu persatu. Berjalan dengan tertatih karena menahan sakit di bagian inti bawahnya. Matanya memancarkan kebencian pada laki-laki yang sedang tertidur dengan selimut yang menutupi tubuh polosnya.
"Kamu jahat kak." Lirih Prilly pelan lalu pergi meninggalkan orang itu.
Flashback On.
Setelah melihat kedekatan ratu dan ali, Prilly memutuskan untuk mengistirahatkan dirinya di ruang Uks. Di tambah lagi kepalanya sedikit berdenyut nyeri. Saat asik memijat kepalanya sendiri, pintu Uks terbuka secara kasar.
Menampilkan seorang laki-laki yang berwajah merah serta rambut sedikit acak-acakan. Laki-laki menatap Prilly dengan tatapan yang penuh nafsu.
"Ka kamu ngapain ke si hmpptt." Belum sempat melanjutkan ucapannya. Mulut Prilly telah di sumpal dengan bibir Ali.
Awalnya hanya sebuah ciuman biasa namun lama-kelamaan berubah menjadi lumatan yang sedikit kasar. Prilly terus memberontak, ia memukul dada Ali dengan kedua tangannya namun tenaganya tetap kalah.
"Jangan pergi, Prill." Ucap Ali di sela-sela ciumannya. Lalu ia kembali mendaratkan ciumannya kembali ke leher Prilly.
"Ahh shh lepass shh, Kak." Kata Prilly dengan sedikit desahan yang keluar dari bibirnya. Sungguh ia sangat sulit mengendalikan dirinya agar tetap berpikir jernih.
Apalagi gerakan Ali benar-benar membuatnya terbuai. Cowok itu tak menghiraukan ucapan Prilly, ia mengambil tangan Prilly di genggamnya dengan sebelah tangannya.
Srak.
Baju yang Prilly gunakan malam ini robek di bagian atasnya. Sehingga menampilkan bra berwarna putih polos yang hampir selaras dengan warna kulitnya.
"Kak, jangan hiks. Ku mohon." Kata Prilly dengan air mata yang sudah membasahi pipinya.
Ali menghentikan ciumannya di leher Prilly, ia menatap lekat mata Prilly. "Kamu harus jadi milik aku, sayang!" Setelah itu Ali melepaskan secara paksa bra Prilly sehingga menampakan dua payudara yang cukup besar dengan puting yang berwarna sedikit kemerahan.
Mata Ali berubah menjadi sayu. Kabut gairah terus mengelilingi tubuhnya. Dengan cepat Ali menyambar salah satu payudara Prilly dan sebelahnya lagi ia remas. Prilly terus memberontak dengan tangis yang tak mereda.
"Hiks, jangan kak! Shh."
"Rileks, baby. Aku bakal ngasih kenikmatan dunia buat kamu."
Prilly menggelengkan kepalanya, terus memberontak. Namun Ali terus menahannya tak lupa cowok itu juga sesekali menyumpal mulut Prilly dengan bibirnya saat cewek itu mulai berteriak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Seorang Badboy
Novela JuvenilJatuh cinta dengan seorang Badboy bukanlah impiannya. Tapi apa boleh buat jika takdir berkata lain. Berawal dari tabrakan tak sengaja di koridor sekolah hingga menjadi asisten seorang Badboy. Benci jadi cinta adalah hal yang lumrah bagi manusia. Te...