Jangan terlalu berharap sama manusia.
SELAMAT MEMBACA.
"IKAN HIU TENGGELAM." Seperti hari-hari biasanya. Aksa selalu menggombali cewek-cewek yang melalui mereka. Hal itu membuat yang lainnya mamutar bola matanya malas."CAKEP." Sahut Leon yang sama gilanya dengan Aksa.
"KO NGGA MATI YA." perkataan itu sontak membuat yang lainnya kesal. Rian dan Leon langsung menjitak kepala Aksa.
"Bangke! Gue kira lo mau pantun." Ucap Nio dengan nada kesal.
"Gini nih kalau waktu bayi nggak di kasih ASI, gobloknya natural." Rian ikut menimpali.
"Masih pagi nih, jangan pada berantem." Tegur Revan seraya mengotak-atik handphonenya.
"Lo napa Li, dari tadi ngelamun aja." Tanya Nio seraya menepuk pundak Ali pelan.
Ali menggeleng pelan.
"Kalau ada masalah tu cerita sama kita, jangan di pendem sendiri."
"Betul kata Revan. Mendem masalah itu berat, kamu nggak akan kuat, biar Rian aja." Ucap Aksa dengan mendramatisir.
Rian menoyor Aksa. "Ogep. Gue juga kaga kuat kali sama masalah. Kecuali masalah ranjang, kuat gue mah." Rian tersenyum seraya menaik turunkan kedua alisnya.
"Ranjang mulu isi otak lo." Ucap Leon.
"Biarin, entar di akhirat dia masuk neraka jalur VVIP." Ucapan Nio mendapat persetujuan dari yang lainnya.
"Kalau entar gue masuk surga, bakal gue jenguk kok yan, tenang aja." Aksa menaikkan sebelah kakinya ke atas kaki satunya yang ia jadikan tumpuan.
"Yakin bener lo masuk surga." Cibir Nio dengan nada mengejek.
"Tau lo, Allah juga mikir-mikir kali masukin lo ke surga. Orang tiap hari kerjaannya godain cewek, phpin cewek, bolos, ngerokok, ke club, boongin mpok Ijah, bilangnya beli gorengan 5 eh yang di makan 7. Dosa mulu yang lo bikin sa." Ucap Leon panjang lebar menjelaskan keseharian Aksa yang penuh dengan dosa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Seorang Badboy
Teen FictionJatuh cinta dengan seorang Badboy bukanlah impiannya. Tapi apa boleh buat jika takdir berkata lain. Berawal dari tabrakan tak sengaja di koridor sekolah hingga menjadi asisten seorang Badboy. Benci jadi cinta adalah hal yang lumrah bagi manusia. Te...