Terhitung sudah seminggu berita kedekatan sang ketua Vagos dengan anak baru. Berita dari Ali yang selalu mengantar dan menjemput Prilly saat sekolah. Bahkan kadang tak jarang para fans Ali di buat iri, karena cowok itu memposting boomerang atau sekedar foto dengan Prilly.
Hingga berita itu menyebar di telinga Ratu. Cewek yang dari dulu mengejar dan mengklaim kalau Ali adalah pacarnya. Cewek yang dengan relanya memberikan tubuhnya pada Ali hanya agar cowok itu mau menjadi kekasihnya tapi sayang, Ali bukan termasuk cowok brengsek yang memanfaatkan situasi.
"Lo yang namanya Prilly?" Tanya Ratu dengan angkuh, di ikuti dengan ketiga dayang-dayangnya yang selalu ikut kemana pun Ratu pergi.
Prilly yang sedang membawa buku paket di buat kaget saat ada kakak kelas yang menghadang dirinya. Ia bukan cewek kudet yang tidak tahu siapa orang yang ada di depannya ini.
"Iya saya Prilly, kenapa ya?"
"Gue yakin lo pasti tahu gue tanpa harus gue kasih tahu." Ratu mengibaskan rambutnya. "Saat ini gue cuman ngasih peringatan sama lo buat jauhin Ali."
"Kenapa saya harus jauhin kak Ali? Emang kakak siapanya?"
Ratu menggeram,"turutin kemauan gue apa susahnya sih. Pokoknya kalau sampai gue lihat lo deket-deket sama Ali, lo akan tahu sendiri akibatnya." Tunjuk Ratu pada Prilly dengan wajah yang sinis.
"Maaf ya kak sebelumnya, atas dasar apa saya harus nurutin keinginan kakak? Sementara kakak bukan siapa-siapa saya atau kak Ali. Soal keinginan kakak buat jauhin kak Ali, maaf saya nggak bisa. Bukan karena saya suka sama kak Ali, cuman saya hanya nggak bisa nurutin permintaan kakak." Kejadian seperti ini sudah bisa ia tebak. Dekat dengan salah satu most wanted di sekolah memang ini lah resikonya.
"Lo beneran nggak ada takutnya ya sama gue." Sungut Ratu dengan wajah yang sudah menahan emosi.
Prilly tersenyum tipis,"buat apa saya takut sama kakak. Toh, lagi pula kakak kan makannya nasi bukan besi. Coba aja kalau kakak makannya besi mungkin saya bisa takut."
Setelah mengatakan itu Prilly berlalu begitu saja dari hadapan Ratu dan dayang-dayangnya. Bukannya takut, ia hanya keberatan memegang buku paket dengan jumlah yang lumayan banyak.
"LO! GUE AKAN BIKIN LO NYESEL KARENA UDAH BERANI BERURUSAN SAMA GUE." Teriak Ratu dengan kencang.
Prilly mengacungkan jempolnya,"iya kak aku tungguin kok."
Ratu menghentakkan kakinya kesal. Ketiga dayangnya berusaha memberikan ketenangan untuk Ratu.
"Jangan marah, ntar keriput lo muncul." Peringat Ayu sambil mengibaskan tangannya ke wajah Ratu.
"Ingat! Lo harus tetep stay cool. Biar lo makin tenang nanti kita ke salon." Sahut Dinda.
"Jangan sampai kecantikan lo memudar hanya karena cewek songong itu." Ucap Vina.
Ratu mengangguk setelah itu pergi dari tempat itu menuju ke kelasnya. Ketiga dayangnya itu pun ikut mengekorinya dari belakang.
Suasana kelas XII IPS 1 sangat rusuh. Gimana nggak rusuh kalau di dalamnya di isi dengan makhluk seperti Aksa, Leon, dan geng inti The Vagos termasuk Ali.
"AKANG GENDANG, KALAU SAYA BILANG MUTER, MUTER YA." Pekik Aksa pada ketiga teman tiktoknya.
Tanpa tahu malu mereka bermain tiktok di depan kelas. Sehingga membuat seisi kelas ngakak karena ulah mereka.
"MUTER.. MUTER... MUTER.."
"MAJU.. MUNDUR.. "
"MAJU.. MUNDUR..MUNDUR..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Seorang Badboy
Novela JuvenilJatuh cinta dengan seorang Badboy bukanlah impiannya. Tapi apa boleh buat jika takdir berkata lain. Berawal dari tabrakan tak sengaja di koridor sekolah hingga menjadi asisten seorang Badboy. Benci jadi cinta adalah hal yang lumrah bagi manusia. Te...