Jatuh cinta dengan seorang Badboy bukanlah impiannya. Tapi apa boleh buat jika takdir berkata lain. Berawal dari tabrakan tak sengaja di koridor sekolah hingga menjadi asisten seorang Badboy.
Benci jadi cinta adalah hal yang lumrah bagi manusia. Te...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kita tau kalau kita itu ngangenin.
Saat ini Prilly sedang berjalan menuju minimarket terdekat, berniat untuk membeli cemilan yang akan menemani dirinya menonton film nanti malam. Mumpung besok hari minggu jadi dia memilih bergadang, menghabiskan waktu sendiri.
"Aku kesal dengan papa."
"Yang tak pernah berhenti berkerja."
"Barang sejenak."
"Agar ku bisa menikmati waktu bersamanya."
Siapa yang bacanya pake nada?
Prilly bersenandung kecil sembari menendang batu-batu kecil yang ada di jalan. Ia merangkai lagu dengan mengungkapkan kekesalannya.
"HUAA PRILLY KESEL SAMA PAPA. MASA MALAM MINGGU PRILLY SENDIRIAN." Pekik Prilly tanpa memperdulikan sekitarnya.
"Gini nih nasib jomblo! Coba aja aku punya pacar pasti bakal di ajak kencan, terus ke pasar malam beli kembang gula. Enggak kaya sekarang malah pacaran sama laptop." Omelnya dengan wajah yang sudah sangat kesal.
"HIAT CUU." Prilly menendang kaleng soda yang kebetulan ada di depannya dengan tenaga penuh.
Dan.
Buk.
Kaleng soda itu mengenai kepala seseorang. Prilly langsung tersentak kaget, ia mempersiapkan telinganya untuk mendengarkan ceramah panjang akibat perbuatannya.
Cowok itu mengambil kaleng soda sembari melirik ke arah sekitar, berniat untuk mencari siapa yang sudah menendang kaleng itu. Hingga matanya menangkap sosok cewek berhoodie baby blue panjang hingga lutut.
Prilly menunduk saat orang itu berjalan mendekatinya.
"Lo yang nendang kaleng ini?" Tanya Cowok itu dengan sangat tajam.
Prilly mengangguk pelan.
"JAWAB YANG BENER." Sentaknya.
"IYA IYA AKU YANG NENDANG KALENG ITU. AKU NGGAK SENGAJA, MAAFIN YA." Ucap Prilly dengan lantang sambil mengangkat kepalanya hingga ia dapat melihat siapa orang yang terkena kaleng itu.
"KAMU!"
Ali memejamkan matanya saat suara cempreng itu keluar. Ia menatap tajam ke arah cewek yang seperti nya tidak asing baginya.
"Maaf ya, aku nggak sengaja. Beneran."
Ali masih diam.
"Lagian kita impas. Kamukan masih ada hutang maaf sama aku, anggap aja dengan kejadian ini maaf kita impas."
"Enggak." Kata Ali dingin.
Prilly menatap garang Ali. Ia sudah dengan rendah hati menurunkan harga dirinya pada cowok tembok ini, tapi balasannya benar-benar di luar dugaan.