Jangan lupa Vote dan Coment ya, terus Follow juga biar makin semangat.
Segerombolan cowok ganteng melintasi koridor yang di penuhi dengan siswa dan siswi lainnya. Cowok itu adalah anggota inti The Vagos.
Yang di dalamnya ada, Aksara. Yang lebih akrab di panggil Aksa, cowok keturunan bule ini memiliki sikap yang sangat menyebalkan. Hobinya adalah merayu wanita kemudian memberi harapan palsu. Tak jarang kadang setiap harinya ada saja cewek yang mengadu pada mereka akibat ulah Aksa.
"Astogeh gue fenomenal membahana." Pekik Leon dengan tangan yang menangkup wajahnya, berlagak seperti orang kaget.
"Bukan lo yang terkenal tapi Ali noh." Kata Aksa sambil menoyor kepala Leon.
Leonardo Elgort. Cowok blasteran yang sifatnya sebelas dua belas dengan Aksa. Cuman ada bedanya, kalau Aksa cuman suka merayu sedangkan Leon menduakan cewek bahkan mentigakan, istilah anak zaman sekarang adalah fuckboy. Dalam seminggu bisa enam sampai tujuh kali Leon berganti pacar.
"Ali diem aja, udah pada histeris. Gimana kalau Ali senyum ya." Kata Revan.
"Ngapain ngebayangin Ali senyum, lo mau ngembat Ali?" Kata Nio yang mendapat pukulan dari Revan.
"Bukan gitu maksud gue bambang."
"Ya kirain, lo homo."
Revan mendengus kesal sedangkan Nio terkekeh kala melihat ekspresi kesal Revan.
Revan Andara. Cowok berkulit eksotis yang bersifat paling normal dari yang lainnya. Walau ia tidak setampan Ali, Revan juga punya pesona tersendiri bagi para cewek. Ia juga salah satu kapten basket di sekolah ini.
Muhammad Nio Ramadhan. Cowok paling religi dari yang lainnya. Tapi entah kenapa ia bisa bergabung dengan geng yang hobinya bikin dosa, nggak terlalu sering sih. Setiap berantem ia tak lupa mengucap bismillah agar selalu mendapat lindungan dari yang maha kuasa.
"Si Rian diem-diem bae, kena sawan lo?" Tanya Aksa sambil menyenggol lengan Rian.
"Puasa gue." Sahut Rian seadanya.
Yang lainnya menatap heran ke arah Rian kecuali Ali. Mereka heran kenapa si raja mesum ini bisa taubat.
Rian kan juga manusia! Punya hati yang bisa tersakiti. Asekkoy.
"Serius lo? Tumben." Ucap Revan.
"Astaga van, orang tobat lo tumbenin." Sahut Nio.
"Ya kan gue cuman heran."
"Beneran yan?" Tanya Aksa memastikan.
Rian mengangguk pelan,"di marahin nyokap gue, gara-gara ketahuan nggak ganti puasa tahun kemaren." Jujurnya.
Riandra Robinson. Cowok dari keluarga yang sangat menjunjung tinggi agama. Walau Rian mesum ia tak pernah melupakan sholat lima waktu, karena baginya itu sudah kewajipan. Walau keluarganya menjujung tinggi agama, mereka tak pernah melarang Rian untuk geng-geng an. Satu hal yang keluarganya tak tahu dari Rian, yaitu mesum tingkat akhir. Kalau saja orang tuanya tahu, bisa habis ia di coret dari kartu keluarga.
"HAHAHA. Akhirnya kebusukan lo ketahuan." Cibir Revan dan Aksa serempak.
"Gue bukan bangkai ya." Sinis Rian tak terima.
"Puasa kaga boleh marah-marah, kudu tahan emosi." Tegur Nio.
"Si Ali dari tadi kaga ada suaranya."
"Kaya nggak tahu Ali aja lo, van. Dia kan emang kaya gitu dari dulu." Kata Leon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Seorang Badboy
Teen FictionJatuh cinta dengan seorang Badboy bukanlah impiannya. Tapi apa boleh buat jika takdir berkata lain. Berawal dari tabrakan tak sengaja di koridor sekolah hingga menjadi asisten seorang Badboy. Benci jadi cinta adalah hal yang lumrah bagi manusia. Te...