Jangan lupa vote, coment dan follow ya. Biar aku makin semangat nulisnya.
Setelah sesi perkenalan diri dengan siswa yang berada di kelas XI IPA 2. Membuat ia duduk di samping cewek yang sifatnya bertolak belakang dengan dirinya. Kalau Prilly cerewet, Luna pendiem, Prilly suka buka handphone sedangkan Luna suka buka buku dan banyak lagi hal berbeda dari Luna. Tapi hal itu tak menutup kemungkinan Prilly harus menjauhinya karena selain Luna masih ada teman yang sifatnya hampir sama dengannya.
"Hai! Kenalin nama aku Graciana Prillyana James, kamu bisa panggil Prilly." Ucap Prilly seraya menyodorkan tangannya ke arah cewek yang duduk sebangku dengannya.
Luna menoleh sekejap," Aluna Prahadi." Sahutnya sambil menyalami Prilly sekejap kemudian beralih ke bukunya.
Prilly mendengus kesal.
"Lo jangan heran sama Luna, dia emang kaya gitu. Orang mah pacaran sama manusia, lah dia malah sama buku." Kata cewek berambut panjang yang hitam berkilau.
Prilly menoleh ke belakang saat Syakira berbicara.
Prilly tersenyum senang, saat ia hendak menyodorkan tangannya berniat untuk memperkenalkan diri pada Syakira.
"Gue udah tahu nama lo dan jangan di ulangi lagi." Cegat Syakira, membuat Prilly mengerucutkan bibirnya.
"Kenalin gue Ananda Syakira, bisa di panggil Kira. By the way gue cewek paling imut di kelas ini." Ucapnya dengan sangat teramat pede.
Prilly terkekeh geli. Akhirnya ia bisa menemukan teman dengan tingkat kepedean yang sederajat dengannya.
"Kalau gue Aruna Anggraini, seterah lo mau manggil apa yang pasti jangan sayang karna itu hanya boleh di panggil oleh yayang Revan."
Syakira mendelik kesal sedangkan Prilly yang tak mengerti pun hanya terkekeh kecil.
"Buchin! Lo itu harusnya sadar diri Runa! Kalo Revan itu nggak suka sama lo." Ucap Syakira dengan nada kesal.
"Bodo amat. Nih ya gue pernah denger kata pepatah, ' berakit-rakit ke hulu, berenang-renang kemudian. Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian.' " kata Aruna sambil memperagakan kapal yang sedang terhanyut di ombak.
"Gini nih kalau tanaman hidroponik di kasih pupuk. Otaknya kelelep." Ejek Syakira.
"Ekhem." Deheman Luna sontak membuat mereka terdiam.
"Kenapa diem?" Tanya Prilly tiba-tiba.
"Kalau Miss Luna udah ngedehem gitu, artinya dia keganggu sama kita dan jangan di terusin, kalau sampai di terusin bisa-bisa nih kelas kaya kapal pecah di buatnya." Ucap Aruna dengan menggebu-gebu.
Luna melirik sekilas kemudian kembali menatap buku.
"Udah ah malah berdebat. Mending kita ke kantin anak gue udah demo minta di isi." Kata Syakira.
"Anak? Kamu hamil?" Tanya Prilly.
Tuhkan kumat lagi polosnya. Kita musti sabar aja deh.
Aruna dan Syakira menepok jidat nya kesal.
"Aku salah ya?" Tanya Prilly.
"Iya lo salah besar, udah tahu gue cuman bercanda malah lo anggap serius."
"Ya kan aku mana tahu."
"Jadi ke kantin?" Tanya Luna.
Mereka bertiga mengangguk serempak lalu berjalan menuju kantin berbarengan. Kalau mereka bertiga memegang handphone di tangannya, berbeda dengan Luna yang memilih untuk memegang Buku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Seorang Badboy
Teen FictionJatuh cinta dengan seorang Badboy bukanlah impiannya. Tapi apa boleh buat jika takdir berkata lain. Berawal dari tabrakan tak sengaja di koridor sekolah hingga menjadi asisten seorang Badboy. Benci jadi cinta adalah hal yang lumrah bagi manusia. Te...