8. Cinta Seorang Badboy.

6.1K 499 17
                                        

Jangan lupa vote dan coment.

"Keira ayo turun." Kata Ali sembari merentangkan kedua tangannya berniat untuk menggedong sang adik.

Keira menggeleng," keila mau sama kaka cantik.

Ali melirik Prilly sekejap, gadis itu kini tengah menatap kagum ke arah taman bunga yang berada di depan rumahnya.

Ali melirik Prilly sekejap, gadis itu kini tengah menatap kagum ke arah taman bunga yang berada di depan rumahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Taman bunga itu ada atas keinginan Aisyah. Aisyah sangat menyukai berbagai jenis tanaman. Karena halaman rumahnya sedikit lebih kecil, maka hanya beberapa tanaman yang ia tanam.

"Ish cantik banget." Kata Prilly seraya menatap kagum pada taman mini itu.

Ali mendelik kesal," nora!"

"Kok bisa sih kamu punya taman sebagus ini? Nanti kalau aku udah punya rumah sendiri bakal bikin taman kaya gini juga deh, tapi yang lebih luas. Di kasih ayunan, jungkat jungkit sama gazebo. Biar anak-anak aku bisa main." Ucap Prilly sembari membayangkan rumah masa depannya.

Prilly suka halu! Pacar aja nggak punya gimana bisa punya anak. Ck, orang cantik aja bisa halu.

"Masuk."

Baru beberapa menit ia merasa senang, sekarang harus di hancur kan dengan kalimat dingin dan tajam dari mulut Ali. Prilly mendelik tak suka lalu mengikuti Ali masuk ke dalam rumahnya, tak lupa Keira yang kini berada di gendongannya.

"Kalo masuk rumah itu ngucapin salam. Jangan main nyelonong aja." Ucap Aisyah dengan nada sedikit sinis.

"Khilaf, bun." Sahut Ali santai, lalu langsung naik ke atas menuju kamarnya.

Prilly heran harus bersikap seperti apa di hadapan bunda Ali. Di tambah lagi kini Keira seperti tak mau lepas dari pelukannya.

"Eh ada cewek, maafin bunda ya," kata Aisyah dengan lembut," itu, Keira sini sama bunda. Kasian kakak nya pegel gendong kamu."

"Nggak mau, Keila mau sama kakak cantik."

"Aduh kamu ini, kasian itu kakak nya. Turun ya, gendong sama bunda aja."

Keira masih tetep kekeh dengan keinginannya.

"Nggak papa tante, aku juga seneng gendong Keira nya." Sahut Prilly dengan lembut.

Aisyah tersenyum tidak enak. Ia tahu kalau itu hanya alibi Prilly saja. Apalagi berat badan Keira bisa di bilang cukup berat, pasti tangan Prilly akan pegal kalau terus-terusan menggendong Keira.

"Tapi, nanti tangan kamu pegel, nak. Lagian badan Keira itu berat."

"Ayo turun yuk, nanti kakak cantiknya nggak mau temenan sama kamu loh."

Mendengar itu Keira langsung menatap lekat Prilly lalu meminta untuk di turunkan dari gendongannya dan beralih memeluk Aisyah.

"Nama kamu siapa?" Tanya Aisyah dengan ramah.

Cinta Seorang BadboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang