Pacar kaku ku.
Gue jmpt!Prillyana.
Jangan! Entar ketahuan sama papa.
Aku berangkat sama Arkan aja nanti.Prilly menghela nafas gusar saat melihat isi chat dari Ali. Setelah kejadian perkelahian kemarin, sebisa mungkin ia tidak mempertemukan keduanya. Karena kalau mereka bertemu maka akan ada perdebatan lagi.
Pacar kaku ku.
Nggak! Biar gue yang jmpt.
Jgn berngkt brng cwk lain.Prillyana.
Fine. Aku di berangkat bareng papa aja.
Nggak ada negosiasi lagi!Pacar kaku ku.
Oke.Read.
Banyak pertanyaan yang menghinggapi isi kepalanya. Mengapa papanya tiba-tiba membenci Ali, apa maksud dari ucapan Adam kalau ayahnya Ali adalah perusak semuanya dan banyak pertanyaan lainnya. Semua itu hanya bisa ia pendam, terlalu takut untuk mengetahui fakta yang sebenarnya.
"Prill, sarapan dulu baru papa anter ke sekolah." Ucap Adam sambil mendudukkan dirinya di kursi.
"Iya pa." Prilly ikut mendudukkan dirinya tepat di sebrang kursi Adam.
"Tumben papa bikin roti bakar." Kata Prilly sambil mengambil selembar roti bakar yang ingin ia olesi selai cokelat.
"Pengen aja. Emangnya ada masalah." Sahut Adam santai.
"Semenjak mama pergi, papa kan nggak pernah lagi bikin roti bakar." Ucap Prilly dengan hati-hati.
Adam terdiam. Ia memilih untuk tidak menjawab pertanyaan anaknya. Prilly menghembuskan nafas kasar.
Roti bakar adalah salah satu sarapan kesukaan sang mama, Reina. Setelah kepergian Reina, Adam sudah tidak pernah lagi membuat atau membeli roti bakar. Setiap ia melihat makanan itu, ia teringat mendiang istrinya. Tapi entah kenapa pagi ini, ia ingin sekali membuatnya.
"Oh iya, nanti pulangnya aku bareng Arkan aja."
"Enggak! Biar papa yang jemput."
"Jam pulang kerja papa sama jam pulang sekolah aku beda. Jadi, izinin aku buat pulang bareng Arkan. Lagian rumah tante Rosa juga searah sama rumah kita."
Adam nampak menimpang penawaran Prilly sejenak. "Papa bisa jemput kok, nanti papa datang tiga puluh menit lebih awal sebelum bel." Kekeh Adam.
"Papa nggak percaya sama aku?" Prilly menatap Adam lekat. Sedikit rasa kecewa karena Adam tak mempercayai dirinya.
Adam menggeleng. "Buat jaga-jaga aja." Sahutnya, Adam mencari jawaban paling aman agar putrinya tak curiga.
"Hanya karena kejadian kemarin papa nggak mempercayai aku. Padahal kejadian itu aku sendiri juga nggak tahu apa alasan di balik sikap papa yang nyuruh aku buat jauhin kak Ali." Bahu Prilly menurun, matanya mulai berkaca-kaca.
"Seolah-olah kepercayaan yang papa beri buat aku hanya sebatas hal yang aku sendiri nggak tahu sebabnya. Kalau boleh jujur, aku sedikit merasa kecewa sama papa." Prilly menjauh dari meja makan, ia mengambil tasnya di kamar lalu buru-buru memasuki mobil.

KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Seorang Badboy
Teen FictionJatuh cinta dengan seorang Badboy bukanlah impiannya. Tapi apa boleh buat jika takdir berkata lain. Berawal dari tabrakan tak sengaja di koridor sekolah hingga menjadi asisten seorang Badboy. Benci jadi cinta adalah hal yang lumrah bagi manusia. Te...