Ekstra Part 4

2.7K 169 8
                                    

Harap Vote terlebih dahulu sebelum membaca!

Jangan lupa untuk komen sebanyak banyaknya yaaa.

Happy Reading

~Buruan Nikah Ektra Part 4~


Menempuh perjalanan hampir dua jam menggunakan pesawat, Zain, Shanas serta rombongan yang terdiri dari Inayah, Dedi, Zidan, Pika dan Kino akhirnya sampai ketempat tujuan mereka untuk menghabiskan libur akhir tahun untuk menyambut tahun baru.

Senyum merekah Shanas terlihat jelas saat kakinya menapaki lantai bandara. Sebelumnya Shanas mengira bahwa tanah yang sedang dia injak ini tidak akan pernah bisa dia kunjungi tapi berkat Zain...apa yang Shanas anggap sebagai mimpi kini bisa menjadi nyata.

Dalam hati dia terus berterima kasih kepada Tuhan karena telah memberikan jodoh yang bisa melengkapi segala kekurangan serta segala hal yang Shanas kira hanya menjadi angan-angan.

"Nas," Zain menepuk pundak Shanas sehingga istrinya menoleh. "Ayo, kenapa diam aja? Yang lain udah pada di mobil loh, kamu masa mau disini aja. Emang nggak mau ketempat impian kamu?" Tanya Zain langsung diangguki cepat oleh Shanas. "Mau lah! Ayo kita ke mobil nanti ditinggal lagi." Shanas menarik tangan Zain dan sedikit berlari menuju mobil yang memang khusus menjemput dan mengantar mereka ke tempat tujuan sesungguhnya.

Mereka langsung masuk kedalam mobil bersama rombongan. Setelah sampai, mereka masing-masing checkin kamar hotel. Disaat yang lain berpasangan, Mamah Pika harus tidur sendiri karena Kino satu kamar dengan Zidan.

"Kamu capek? Kalo iya tidur aja dulu. Soalnya yang lain juga pada milih buat istirahat dulu." Ujar Zain sambil melihat Shanas yang baru masuk kamar langsung menghempaskan diri dengan wajah lelah karena perjalanan.

Letak hotel mereka hanya berjarak 2 KM dari pantai, hingga saat melihat keluar jendela pasti pandangan yang pertama kali mereka lihat adalah bentangan pasir berwarna merah muda serta laut biru yang amat sangat indah dipandang.

"Iya. Aku kayanya mau tidur dulu. Mungkin karena belum pernah naik pesawat jadi rada pusing gitu ya?" Ucap Shanas dengan nada pelan. Matanya sudah tertutup rapat dan siap masuk kedalam alam mimpi.

Zain duduk ditepi ranjang. "Mau aku pijit kepala kamu supaya pusingnya hilang?" Tanyanya sambil mengelus rambut Shanas. "Emm nggak usah. Nanti juga hilang sendiri kok, kamu juga kalo capek mending tidur juga." Kata Shanas dengan mata yang sudah terpejam. Sebelum keluar kamar, Zain menyempatkan untuk mencium kening istrinya itu.

🍀🍀

Mungkin sekitar satu jam setengah Shanas tertidur pulas dari posisi yang awalnya tengkurap hingga berubah menjadi telentang.

Dia mengusap matanya seraya menguap. Tangannya pun dia gunakan untuk merentangkan badan yang terasa sedikit sakit.

"Ini jam berapa sih?" Tanyanya sambil menyalakan handphone. Jam sudah menunjukkan pukul sepuluh siang pantas saja perutnya mulai terasa lapar. "Terus Zain kemana juga?" Shanas celangak celingukan mencari keberadaan Zain yang ntah dimana.

Beranjak dari tempat tidur, Shanas memilih menuju kearah jendela disampingnya yang lumayan besar. Apa yang dia lihat sekarang langsung membuatnya berdecak kagum.

"Gila! liat dari YouTube sama Google udah bikin kagum. Ternyata liat sekarang langsung bukan cuma bikin kagum tapi sampai bikin pengen nangis." Decak Shanas kala melihat pantai dengan pasir berwarna merah muda membentang indah didepan mata.

Get Married Now!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang