20. Mana Saya Tau, Sayakan Ikan

1.5K 168 36
                                    


Harap Vote terlebih dahulu sebelum membaca!

Jangan lupa untuk Follow juga ya.

Komen sebanyak banyaknya.

Happy Reading

~Buruan Nikah~

Shanas langsung meminum air putih yang tadi diambil Zain dari dalam rumah. Tentunya setelah persetujuan gadis itu.

Dengan sedikit masih terbatuk-batuk, Shanas menyudahi minumnya.

"Tuh kan gue bilang juga apa, tersedak beneran kan." Ucap Zain sambil mengusap punggung Shanas.

Shanas cuma memasang muka yang ditekuk. Kalo kaya gini dia jadi keingat pada Mamahnya yang suka mengomel kalo dia makan sambil ngomong dan berujung seperti tadi, tersedak.

"Yaudah sih. Gue juga udah nggak batuk-batuk, tapi kenapa tangan lu betah banget dipunggung gue?" Sindir Shanas sambil menyentak punggungnya agar tangan Zain menjauh.

Zain cuma tersenyum tipis lalu kembali ketempat duduknya. "Gue nggak maksud modus atau cari kesempatan sama sekali, Nas. Itu cuma refleks." Jelas Zain sama sekali nggak Shanas hiraukan. Gadis itu memilih melanjutkan makannya sampai selesai.

Butuh waktu hingga sepuluh menit Shanas menghabiskan ayam bakarnya hingga hanya tersisa tulang serta kotak ayam tersebut.

Seperti lupa pada seseorang yang sedang memperhatikannya, dengan santai Shanas menjilati jarinya yang terdapat sisa-sisa bumbu ayam bakar yang terasa begitu enak.

"Segitu enaknya sampai jari pun lu jilat gitu ya, Nas?" Tanya Zain sambil terkekeh.

Sontak Shanas menoleh kearahnya dengan mata yang melotot. "LU?!" Dia merasa harga dirinya sudah tidak ada lagi jika ketahuan jadi dirinya seperti apa Dimata Zain.

Tolong yang bisa buat menghilangkan seseorang, buat gue menghilang sekarang juga!

"Kaget banget liat gue disini, lupa ya kalo masih ada gue?" Kekeh Zain.

Disaat Zain terkekeh, Shanas langsung berlari masuk kedalam rumahnya. Tentu membuat Zain mengernyitkan dahinya. "Shanas kenapa sih, bikin gue khawatir terus."

Karena rasa khawatirnya itu, Zain ikut menyusul Shanas yang dia ketahui pergi kearah belakang, tepatnya kamar mandi karena ada suara keran air yang berbunyi.

Zain menunggu Shanas didepan pintu kamar mandi yang tertutup. Saat mau menanyakan keadaan Shanas, tiba-tiba pintu kamar mandi terbuka dan membuat mereka berdua sama-sama kaget. Bahkan kalo Shanas langsung berjalan keluar, maka yang terjadi selanjutnya adalah tubuh mereka bertubrukan.

"Lu!"

"Eh?"

Shanas mendorong tubuh Zain agar menjauh dari pintu dan karena jarak keduanya tadi terlalu dekat.

"LU NGINTIP GUE? MAKSUD LU APA MAIN MASUK KEDALAM RUMAH GUE TANPA IZIN DAN SEKARANG LU NGAPAIN ADA DISINI?!"

Zain sampai menutup telinganya karena suara Shanas yang begitu menggelegar.

"Bu--bukan gitu, Nas. Tadi gue cuma--"

"KELUAR!"

Zain mau tidak mau harus menuruti perintah Shanas yang menyuruhnya untuk keluar.

Cewek kalo PMS kenapa bisa berubah jadi macan betina sih, sumpah Shanas kalo gitu mirip nyokap kalo lagi PMS juga.

Dia duduk kembali ketempat mulanya. Berharap semoga Shanas keluar kembali, maka dari itu pertanyaan yang dia ingin tanyakan kepada Shanas bisa terjawab.

Get Married Now!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang