Ekstra Part 5

4.8K 224 19
                                    

Harap Vote terlebih dahulu sebelum membaca!

Jangan lupa untuk komen sebanyak banyaknya yaaa.

Happy Reading

~Buruan Nikah Ektra Part 5~

Bayu kesal, sangat malah. Malam itu yang seharusnya menjadi malam terakhir dia menginjakkan kaki di Indonesia malah menjadi berantakan.

Handphone, paspor, dompet yang berisi-uang, KTP, SIM, kartu ATM, tiket pesawat-ludes digondol copet yang sialnya menjadi Bayu yang malang ini targetnya.

"Sial! Itu copet kurang ajar banget. Dia nggak kasian apa sama gue? Udah tau gue lagi galau, sedih karena harus jadi sadboy buat kedua kalinya eh ini malah di copet. Gue sumpahin lu copet jadi sadboy lebih parah dari gue!" Bayu menyumpahi pencopet itu yang padahal sudah lari jauh dari hadapannya.

Suasana bandara yang cukup ramai membuat Bayu tidak bisa mengejar copet itu. Jika hanya handphone dan dompet saja yang kecopetan Bayu tidak masalah karena bisa beli kembali, tapi ini paspor! Benda paling penting yang dia butuhkan saat itu. Tanpa paspor mana bisa Bayu ke Belanda.

Bayu mengacak rambutnya frustasi lalu mendengus.

Sambil menarik koper, Bayu memilih untuk duduk di kursi tunggu bandara. Sebenarnya dia bisa pulang sekarang tapi ntah kenapa setiap mengingat rumah rasa enggan selalu datang.

Mungkin sampai menunggu paspor barunya jadi Bayu akan tinggal di hotel atau membeli apartemen karena dia malas untuk bertemu dengan ibu tirinya.

"Apa emang garis tangan gue itu ditakdirkan buat jadi sadboy terus? Atau karena kutukan masa lalu jadi gue kena sial terus?" Racaunya mulai tidak jelas.

"Udah mau tahun baru 2021 masih aja pak percaya sama begituan." Celetuk seorang gadis cantik disampingnya membuat Bayu menoleh. "Kamu siapa? Kamu nguping perkataan saya?" Tanya Bayu dengan nada ketus.

DORR!

"Hayo...hayo Bapak ngapain dari tadi liatin saya? Oh saya tau, Bapak pasti kesemsem sama kecantikan saya kan? Iya kan Pak Bayu yang terhormat?"

Bayu menegakkan tubuhnya lalu berdecak sebal. Dia menatap nyalang kearah perempuan dihadapannya-yang merangkap sebagai asisten pribadi dia-karena mengagetkan dia yang sedang flashback di hari kesialannya.

"Bisa nggak sih kalo masuk keruangan saya ketuk pintu dulu?" Tanya Bayu ketus. Dia mendengus karena asisten kurang akhlaknya ini selalu masuk keruangannya dengan seenak udel.

Asisten Bayu menatapnya sambil terkekeh. "Bapak gimana sih, jelas-jelas sebelum masuk ke ruangan Bapak, saya udah ketuk pintu. Tapi bapaknya aja yang bengong jadi nggak dengar deh kalo saya ketuk pintu." Jelas asisten Bayu. Gadis dihadapannya itu tidak pernah tersinggung atau marah dengan kata-kata Bayu yang terlampau ketus dan malah respon gadis itu biasa seakan kata-kata Bayu tidak menusuk hatinya.

Kadang Bayu berpikir perasaan asistennya itu terbuat dari apa? Tidak mungkin kan dari terigu atau tepung maizena. Tapi sepertinya itu mustahil, karena asisten Bayu itu bukan bakwan ataupun cireng.

"Siapa yang bengong coba. Saya itu lagi kerja." Alibi Bayu yang padahal sudah jelas terciduk. "Yakin Pak lagi kerja, bukan lagi ngelamunin manta calon gebetan?" Goda asisten Bayu sambil menaik turunkan alisnya. Bahkan dia juga menekan kata 'calon gebetan'.

Bayu mendengus. "Kamu ngapain sih ke ruangan saya? Kalo cuma mau ganggu saya mending keluar sebelum saya pecat kamu." Oke Bayu emosi dan itu berarti dia terprovokasi oleh kata-kata asistennya.

Get Married Now!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang