19. Ayam Bakar

1.3K 173 23
                                    


Harap Vote terlebih dahulu sebelum membaca!

Jangan lupa follow akun ku ya hihhhi

Komen sebanyak banyaknya yaaa.

Happy Reading

~Buruan Nikah~

Saat memasuki rumahnya, Shanas sadar akan sesuatu. Sesuatu itu membuatnya langsung berlari kearah kamar mandi.

Didalam kamar mandi, Shanas langsung diserang kepanikan melihat bercak darah yang menempel pada roknya.

Walaupun ini bukan yang pertama kalinya dia datang bulan, tapi tetap aja Shanas panik saat mengetahui bahwa dia ternyata bocor.

Yang benar aja, selama gue datang bulan pasti ketauan--ada rasa sakitnya diperut, kenapa kali ini tiba-tiba sih. Mana pake acara bocor segala lagi.

Disaat dirinya hendak membersihkan diri, Shanas langsung teringat sesuatu yang membuatnya jadi tidak tenang.

Wait! Gue bocor dari kapan gila?! Jangan bilang dari kantor, atau pas naik taksi? Kalo iya, berarti---ZAIN TUKANG PARKIR PASTI LIAT YANG ADA DIROK GUE!

MAMPUS! Tenggelam aja gue dirawa-rawa kalo sampai dugaan gue benar.

Ya, Shanas ingin menangis rasanya jika benar Zain melihat bercak darah yang ada di roknya.

Walaupun dengan perasaan yang ketar-ketir, Shanas tetap melanjutkan acara membersihkan dirinya. Karena bagaimanapun kebersihan adalah sebagian dari iman.

Selesai mandi, seperti biasa--Shanas akan langsung berjumpa dengan kasurnya yang selama satu hari terbengkalai alias tidak dua tiduri.

"Hahhh! Kenapa sih yang namanya rebahan itu nikmat sekali, bahkan yang namanya hangout itu bisa lewat."

Shanas menggulingkan badannya ke kiri dan kanan seperti anak kecil, tapi seketika dia langsung berhenti saat perutnya mendadak nyeri akibat efek dari datang bulannya.

Dia langsung mengubah posisinya menjadi duduk bersandar pada kepala tempat tidurnya.

"Argh perut gue sakit banget sih, seandainya Mamah udah balik, pasti gue bakal langsung minta dipijit nih perut."

Sakit perut karena efek dari datang bulannya makin menjadi, disaat bersamaan--handphone Shanas yang berada dibawah bantal berbunyi karena ada panggilan masuk.

Dia mencoba mencari handphonenya dan melihat siapa yang menghubunginya diwaktu dia sedang kesakitan.

Tertera nama 'Tukang parkir aneh' dilayar handphonenya. Shanas tidak berniat untuk mengangkatnya, makanya dia langsung reject panggilan dari Zain.

Namun, panggilan lain masuk lagi dari Zain.

Emang dasar keras kepala! Tukang ganggu dan tukang parkir! Nggak bisa banget nggak buat gue marah-marah terus sehari aja.

Shanas merejeck kembali panggilan dari Zain.

Awas aja telpon gue lagi, langsung auto gue santet online!

Sudah sepuluh panggilan masuk dari Zain dan selalu Shanas tolak. Sepertinya Zain itu memang bukan tipikal laki-laki yang mudah menyerah walaupun baru sekali ditolak.

Tepat pada panggilan ke sebelas, Shanas langsung mengangkatnya. "Bisa nggak sih nggak ganggu gue sebentar aja, lu nggak tau apa kalo perut gue--"

"Sakit, ya?"

Get Married Now!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang