05. Perkara Hutang

3K 266 31
                                    


Harap Vote terlebih dahulu sebelum membaca.

Jangan lupa komennya say!

Jangan lupa komennya say!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~Buruan Nikah~

"Balikin handphone gue!" Shanas mencoba meraih handphone-nya yang berada digenggaman Zain, ya dia orang yang menarik handphone Shanas.

Beberapa kali Shanas melompat untuk meraih handphone-nya yang Zain ulurkan diatas sana.

"Balikin nggak handphone gue!"

Zain tidak gentar dan malah sengaja menggoda Shanas.

"Bisa kali mintanya baik-baik." Zain tersenyum manis, tapi bagi Shanas itu senyuman mengejek. Sangat-sangat mengejek.

"Gue nggak mau cari ribut sama lu, jadi balikin handphone gue."

"Pasti gue balikin kok, tapi mintanya dengan nada lembut jangan ngegas supaya enak didengar."

Tidak ada sahutan dari Shanas, dia hanya diam sambil menatap tajam kearah Zain yang tidak henti-hentinya tersenyum kepadanya.

Dalam hati Shanas sedang memikirkan cara untuk mendapatkan handphonenya kembali tanpa harus meminta dengan nada lembut.

"Sebenarnya ini cowok maunya apa sih, kemarin dia udah berani mindahin motor gue, oke lah kalo yang itu. Terus sekarang main rebut handphone gue dan suruh gue minta baik-baik, Cih! Dipikir gue bakal nurut gitu, NGGAK!"

Dengan tatapan tajam, Shanas terus menatap Zain yang bertingkah kurang ajar menurutnya.

"Sialan ini cowok, nggak tau apa kalo gue lagi pusing mikirin uang bengkel yang kurang. Mamah juga--MAMAH!"

Hal yang baru aja disadari Shanas adalah sambungan telepon kepada mamahnya belum terputus.

"astaga Shanas jangan bilang kalo mamah dengar obrolan lu sama tukang parkir aneh ini? Mampus! Bisa-bisa pulang nanti bakal di interogasi nih, karena mamah dengar ada suara cowok."

Dia langsung mendongakkan kepalanya kearah handphonenya yang masih berada di genggaman Zain yang dia taruh menjulang tinggi disana.

"Kenapa? Muka lu panik gitu?"

"Balikin handphone gue!" Shanas mencoba meraih handphone-nya,tapi tetap nihil hasilnya.

Karena Zain ikut melompat saat Shanas melompat Karena ingin meraih handphone-nya dan begitu seterusnya sampai Shanas berhenti meloncat. Kalo dilihat-lihat mereka seperti sedang simulasi menjadi pocong kasarung, eh itu lutung ya, maaf salah server.

"Lu bisa nggak sih nggak ganggu gue!"

"Gue nggak ganggu lu kok." Jawab Zain dengan wajah polosnya seperti tidak bersalah.

Get Married Now!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang