34. Bayu Majnun!

1.2K 140 23
                                    

Harap Vote terlebih dahulu sebelum membaca!

Jangan lupa komen sebanyak banyaknya.

Happy Reading

~Buruan Nikah~

"Bisa diulang nggak Bay, gue tadi sedikit kurang dengar?" Tanya Deka.

Tentu Bayu tidak merasa keberatan dan malah senang jika harus mengulang nama gadis yang membuatnya tak henti memikirkan gadis itu.

"Shanas. Udah dengarkan?"

Deka menganggukkan kepala beberapakali. "Shanas... namanya cantik, kira-kira ceweknya cantik juga nggak?"

"Oh tentu cantik, cantik banget. Cuma sedikit judes gitu, tapi gue nggak bohong kalo itu cewek emang benar cantik."

Disaat kedua laki-laki itu sibuk berbicara satu sama lain, berbeda dengan laki-laki satunya yang diam sambil mengepal tangannya dibawah meja.

Zain rasanya ingin segera pergi dan enggan untuk mendengarkan lebih lanjut cerita bahagia Bayu tapi cerita duka bagi Zain.

Walaupun dia tidak tau pasti Shanas yang Bayu maksud adalah Shanas yang sama dengan Shanas yang dia kenal, tapi sebagai jaga-jaga akhirnya Zain memutuskan untuk bertanya kepada Bayu. "Nama lengkapnya si Shanas itu siapa, Bay?" Semoga Zain bertanya seperti itu tidak membuat kecurigaan pada Bayu.

"Nah itu salah satu minus dari pertemuan gue sama si Shanas, dia cuma sebutin nama itu aja nggak pake lengkapnya. Dan gue juga bego, saking senangnya pas tau nama dia, gue nggak tanya lengkapnya. Lagian si Shanas juga langsung pergi abis bilang namanya." Jelas Bayu dan sekali lagi menyesap white wine gelas ketiga. Tenang, karena gelas yang digunakan hanya gelas kecil yang biasa digunakan oleh club pada umumnya.

"Gapapa Bay, masih ada besok. Lu ingatkan kalo besok penyambutan gue buat gantiin posisi bokap mertua gue, nah lu masih ada kesempatan tuh buat ketemu lagi sama si Shanas-Shanas itu." Ujar Deka sambil mengusap punggung Bayu.

"Benar juga apa yang lu bilang, Dek. Gue sih berharap Shanas itu nanti mau gue ajak makan siang, hitung-hitung pendekatan tahap awal, kaya minta nomor teleponnya."

Zain hanya menyimak percakapan kedua temannya itu dengan wajah datar tanpa ekspresi.

Batinnya terus menyerukan agar Zain berpikir positif saja. Lagi pula, didunia ini yang mempunyai nama Shanas itu, bukan hanya Shanas yang Zain kenal saja tapi bisa puluhan atau ratusan orang yang mempunyai nama seperti itu.

Nama boleh sama, asalkan jangan muka.

Kalo dipikir-pikir lagi, buat apa Zain harus takut jika Shanas yang Bayu maksud sama dengan Shanas yang dia kenal? Iya sih Zain punya rasa dengan Shanas, tapi setelah dia menyatakan bahwa tidak akan mengganggu Shanas lagi artinya dia sudah mengikhlaskan Shanas jika dekat dengan orang lain bukan?

"Zain? Gue liatin lu dari tadi banyakan diamnya daripada nimbrung, lu kenapa sih bro?" Tanya Bayu sambil menepuk pundak Zain yang sedikit tersentak kaget.

Dia tidak mengira bahwa salah satu temannya menyadari diamnya dia, padahal tadi lagi asik banget ngobrol.

"Gue gapapa kok, Bay." Sahut Zain dengan senyum tipis.

"Gapapa gimana, lu dari tadi itu cuma diam kaya bocah kesambet. Eh atau jangan-jangan beneran kesambet lagi lu Zain?" Tanya Deka dengan tampang serius.

"Ya nggak lah Dek, gue gapapa sumpah." Zain terus berusaha meyakinkan teman-temannya bahwa dia tidak apa-apa walau sebenarnya kenapa-kenapa.

Get Married Now!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang