Get Married Now!

01. Undangan

Seperti biasa Harap Vote terlebih dahulu!

Jangan lupa komennya sayang!!

~Buruan Nikah!!~

"Satu...

Dua..

Tiga..

Empat...

Lima...

...Dua puluh lima...

Dua puluh enam...

Dua puluh tujuh...

Dua puluh delapan...

Dua puluh sembilan"

"Gila ini undangan apa tanggal di bulan Februari yang kalo ada cuma empat tahun sekali?!"

Shanas Maheswari atau yang biasa dipanggil Shanas menghembuskan nafasnya dengan gusar.

Dia memijit pelipisnya yang sedikit pusing.

"Ini orang orang kenapa pada kebelet kawin sih, udah gitu waktunya sama lagi, Minggu ini semua."

"Mana gue gajian masih satu Minggu lagi, mau ngutang kesiapa coba? Mamah? Yang ada malah gue yang disuruh sebar undangan."

Shanas menatap nanar dua puluh sembilan undangan pernikahan didepannya.

"Apa nggak usah datang aja ya?"

Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu depan.

Tok tok tok

"Shanas buka pintunya sayang, mamah lagi sibuk siapin catering pesanan mamah!" Teriak Pika--mamah Shanas dari arah dapur.

"Iya mah."

Shanas pun langsung keluar dari kamarnya dan bergegas untuk membukakan pintu.

Ceklek

"Ada apa ya mas?"

Oh ternyata itu kurir, tapi entah kurir apa yang jelas bukan kurir pengantar jodoh seperti apa yang ada dipikiran Shanas.

"Dengan Bu Shanas?"

"Saya belum tua-tua amat mas, kalo harus di panggil ibu'. "

"Kalo gitu saya harus panggil apa? Sayang boleh?" Kening Shanas berkerut.

"Gue punya hubungan apa sama nih orang, sampai dia perlu panggil gue sayang."

"Rumah saya bukan ajang ngombalan garing, jadi kalo mas kesini dengan tujuan tidak penting lebih baik silahkan pergi." usir Shanas yang kesal dengan mas kurir di depannya ini.

"Hehhe mbak Shanas galak juga ya."

"Mas ini sebenarnya siapa?" Tanya Shanas dengan ketus. Dia memang tipikal cewek yang galak kalo udah berurusan dengan mahluk yang namanya cowok. Entah kenapa alasannya. Yang jelas Shanas selalu berlaku ketus kepada mahluk berbatang, baik yang tampangnya setandar maupun yang melebihi batas wajar untuk dikatakan ganteng.