Harap Vote terlebih dahulu sebelum membaca!!Jangan lupa komennya sayang!!
Happy Reading
~Buruan Nikah!~
Shanas memasuki tempat kerjanya dengan wajah seperti biasa, nggak ada cerah-cerahnya, biasa-biasa aja.
Dibilang nggak punya semangat buat kerja, tapi dia pengen kerja supaya dapat duit, jadi nggak usah nyinyir kalo liat muka Shanas yang nggak ada senyumnya dipagi hari.
"Kata orang, awali pagi mu dengan senyuman. Tapi kok muka lu nggak ada senyum-senyumnya sama sekali sih Nas." Celetuk seseorang dari belakang. Tanpa menoleh, Shanas tau siapa yang berbicara. Mahluk gaib tapi bisa di lihat, si Putra. Siapa lagi orangnya kalo bukan dia.
Cuma Putra--cowok yang suka menggoda Shanas sampai naik pitam.
"Gue lagi nggak mood buat ribut sama lu, Put." Ujarnya Shanas sambil mempercepat langkahnya.
"Ya elah Nas, gue kan cuma kasih tau kalo senyum dipagi hari itu bagus, bukan bagus sih--cuma enak aja gitu dilihatnya, apa lagi senyum manis lu kaya kue klepon, buset dah meleleh Abang, dek." Ledek Putra.
Shanas berbalik badan menghadap Putra yang kaget karena tiba-tiba Shanas berbalik badan.
Untung aja nggak ketabrak. Batin Putra.
"Bikin kaget aja lu klepon! Untung jantung gue nggak pindah tempat ke dengkul."
"Tau ah Put, lu itu bisa banget buat gue jadi gagal marah." Shanas memukul lengan Putra sebelum berlalu, dan dari belakang Putra langsung merangkul bahu Shanas. "Cuma gagal marah kan? Bukan gagal move on hahhhahhaha."
Bukan hal aneh lagi kalo mereka rangkulan di kantor, karena semua karyawan, bos disini tau mereka sahabat. Apalagi di kantor Shanas ada larangan untuk jangan menikah sesama pegawai disini karena mungkin aja kalau tiba-tiba cekcok itu menyebabkan kinerja seseorang itu akan berkurang.
Wait, wait ini kenapa jadi kemana tau bahasnya, balik lagi ke topik awal.
Shanas dan Putra yang baru saja datang, langsung di hadiahi pertanyaan yang bertubi-tubi dari Fera--yang lebih dulu datang.
"Kok kalian bisa barengan gini?"
"Lu pasti minta jemput kan Nas sama Putra?"
"Ck kalian kenapa kalo mau kompak datang jam segini nggak ajak-ajak gue sih?"
"Jahat banget sumpah, bahkan melebihi peran antagonis film hidayah apalagi suara hati istri!" Setelah itu, Fera melengos berlagak kesal karena kedua sahabatnya kompak cuma berdua aja.
Shanas menghampiri sahabatnya yang katanya sih lagi ngambek. "Lebay banget sih lu Fer, sumpah deh udah kaya bocah, gitu aja ngambek. Jangan-jangan lagi marahan sama Retno cuma lu lampiasinya ke gue sama Putra, iya kan?"
"Tau lu Fer, masalah percintaan lu nggak usah bawa-bawa kita, berasa jadi PHO kita kan Nas?" Sambar Putra.
"Tau, padahal gue nggak tau bagaimana bentuk PHO." Putra menoyor kepala Shanas. "Aduh selingkuhan gue pintar kali, PHO aja nggak tau."
"Apaan sih kalian, gue nggak lagi berantem sama Retno! Gue itu beneran kesal sama kalian berdua wahai manusia berkaki dua."
"Oh sory Fer, kaki gue tiga saingannya lasegar." Celetuk Shanas membuat Fera semakin kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Get Married Now!
ChickLit♥JANGAN LUPA FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA♥ Story 2 ✨Cover by Me (♥³♥) Menikah? Semua orang juga pasti ingin, siapa sih yang nggak ingin menikah, punya rumah tangga, ada yang nafkahi bagi istri, ada yang mengurusi bagi suami, ada teman bobo, ada--bany...