Harap Vote terlebih dahulu sebelum membaca.
Jangan lupa untuk vote dan komen sebanyak banyaknya..
Happy Reading
~Buruan Nikah~
Turun dari taksi online pesanan Pika, Shanas dibuat melongo saat melihat bukan pasar swalayan yang biasa dia kunjungi dengan Pika, tapi malah,"Mah kita kenapa ke Mall, bukannya tadi mau ke pasar?" Shanas menajamkan penglihatannya, mungkin dia salah melihat. Tapi didepan memang hanya ada sebuah bangunan besar dan bagus yang tak lain tak bukan adalah Mall. "Apa supirnya salah turunin kita atau jangan-jangan Mamah salah order?" Lagi, Shanas bertanya kembali pada Pika yang sedang mesem-mesem menahan tawa.
"Udah ayo kita masuk, kamu jangan kebanyakan tanya nanti juga tau sendiri." Pika langsung menggandeng tangan Shanas membawanya masuk kedalam Mall.
Didalam Mall Shanas masih saja bingung dengan tujuan Mamahnya yang berpindah haluan. Awalnya bilang ke pasar swalayan tapi berakhir pergi ke Mall, bukan kah itu aneh?
Eh atau emang Mamahnya ingin ke Mall tapi bilangnya ke pasar agar dirinya tidak banyak bertanya.
Ck dasar Mamahnya. Untung saja Shanas berpakaian rapi, tidak cuma pake celana jeans dan sweater seperti biasa jika pergi ke pasar sungguhan. Karena sekarang yang Shanas kenakan celana bahan yang dipadukan dengan kemeja.
"Mamah mau beli apa sih sampai ke Mall, tentu bukan mau beli sayuran kan?" Tanya Shanas sambil fokus menatap sekeliling Mall yang dimana terdapat butik-butik pakaian perempuan.
"Ya nggak lah Nas. Kalo mau beli sayuran ya ke pasar aja, lebih murah lagi dari pada disini." Sahut Pika yang matanya tertuju pada sebuah butik didepannya. "Ayo Nas kita kesana, siapa tau ada yang cocok buat kamu." Pika menggandeng pergelangan tangan Shanas menuju butik yang dia maksud.
Sementara Shanas yang diajak masuk ke butik pakaian wanita langsung kesenangan karena dia tau bahwa Mamahnya akan membelikan baju untuknya. Anggap saja sikap Shanas terlalu kekanak-kanakan, tapi mau gimana lagi ini kejadian yang jarang terjadi karena setelah dirinya sudah memiliki gaji sendiri Shanas membeli semua keperluannya pun dengan uangnya sendiri tidak pernah lagi meminta kepada Pika.
"Mamah mau beli baju buat Shanas ya?" Terka Shanas dengan mata berbinar melihat beberapa manekin yang memakai baju dan dress yang begitu cantik.
"Iya emang buat kamu kok," mata Shanas langsung berbinar. Dia tidak menyangka bahwa Mamahnya benar ingin membelikan baju, padahal tadi niatnya cuma bercanda. "Serius Mah? Wah Mamah kena angin apa nih atau abis dapat arisan makanya mau beliin Shanas baju?" Shanas merangkul bahu sang Mamah. Pika memukul tangan Shanas yang berada di bahunya. "Bukan Mamah yang dapat arisan, tapi Bu Sumartini."
Shanas hanya menganggukkan kepala. Oh ternyata yang suka gibah itu yang dapat.
"Tapi Mah...dalam rangka apa Mamah beliin baju buat Shanas? Bukannya saudara kita nggak ada yang mau mengadakan hajatan ya?"
Pika menoleh ke Shanas. "Ya emang nggak ada. Lagian kalo Mamah mau beliin kamu baju itu harus karena ada acara dulu?" Shanas hanya mengangguk polos. "Ck dasar kamu!" Cibir Pika sambil geleng-geleng.
Keduanya melangkah kearah dress-dress cantik pada bagian kiri butik yang begitu sangat megah. Jujur saja ini adalah butik ternama bukan kaleng-kaleng karena pada bagian luar butik terpampang foto designer yang membuat dan Shanas cukup familiar dengan wajah designer itu walaupun tidak mengenal namanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Get Married Now!
ChickLit♥JANGAN LUPA FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA♥ Story 2 ✨Cover by Me (♥³♥) Menikah? Semua orang juga pasti ingin, siapa sih yang nggak ingin menikah, punya rumah tangga, ada yang nafkahi bagi istri, ada yang mengurusi bagi suami, ada teman bobo, ada--bany...